Ide@ Soroti Dampak Hilangnya Jaring Nelayan Pamekasan Akibat Survei Migas

Avatar

- Jurnalis

Kamis, 6 Februari 2025 - 12:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Ide@ Samhari memberikan masukan agar rencana eksplorasi Migas di Pamekasan perlu melibatkan partisipasi masyarakat terdampak seperti warga Kecamatan Batumarmar dan Pasean. (Ist/MaduraPost)

Direktur Ide@ Samhari memberikan masukan agar rencana eksplorasi Migas di Pamekasan perlu melibatkan partisipasi masyarakat terdampak seperti warga Kecamatan Batumarmar dan Pasean. (Ist/MaduraPost)

PAMEKASAN, MaduraPost – Direktur Indonesian Analysis Politi and Policy Consulting (Ide@), Samhari, menyoroti dampak serius yang dialami nelayan akibat hilangnya jaring mereka selama survei migas di perairan wilayah utara Kabupaten Pamekasan.

Menurutnya, kejadian ini tidak hanya merugikan nelayan secara ekonomi, tetapi juga mengancam keberlangsungan mata pencaharian mereka.

“Hilangnya jaring ikan akibat survei migas ini bukan masalah sepele. Nelayan sangat bergantung pada alat tangkap mereka. Jika jaring hilang atau rusak, itu berarti mereka kehilangan sumber penghasilan utama,” ujar Samhari, Kamis (6/2).

Baca Juga :  Dua Ekor Sapi Hilang, Warga Duga Akibat Instruksi Camat Batang-Batang 

Ia menjelaskan, harga satu jaring ikan bisa mencapai jutaan rupiah, dan tanpa kompensasi yang jelas, nelayan terpaksa menanggung kerugian besar.

“Ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga kesejahteraan keluarga mereka. Jika nelayan tidak bisa melaut, otomatis mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.

Selain itu, Mantan Aktivis GMNI ini juga mengingatkan bahwa ketidakpastian kompensasi dari pihak perusahaan migas dapat memicu konflik sosial.

Baca Juga :  LSM KOMAD Tuding Pemkab Pamekasan Lemah Syahwat Tangani Kasus Wiraraja 

“Jika tidak ada kejelasan soal ganti rugi, bukan tidak mungkin akan ada aksi protes dari nelayan. Ini bisa berpotensi memperburuk hubungan antara masyarakat pesisir dengan pemerintah maupun perusahaan yang bersangkutan,” tegasnya.

Ia pun mendesak Pemkab Pamekasan dan DPRD setempat untuk segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini.

“Pemerintah daerah harus aktif menjembatani kepentingan nelayan dengan pihak perusahaan migas agar ada solusi yang adil. Jangan sampai nelayan terus menjadi korban tanpa ada kepastian,” pungkasnya.

Baca Juga :  45 Anggota DPRD Pamekasan Periode 2024-2029 Resmi Dilantik

Seperti diketahui, sejumlah nelayan di Pantura Pamekasan mengeluhkan jaring mereka yang hilang setelah pelaksanaan survei migas beberapa waktu lalu.

Hingga saat ini, mereka masih menunggu tindak lanjut dari pihak terkait terkait kompensasi yang pernah dijanjikan.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Polisi Tangkap Komplotan Maling Motor di Pamekasan, Warga Diminta Kunci Ganda
Ritual Berujung Pelecehan, Dukun di Pamekasan Diringkus Polisi
Miris, Bayi Prematur Ditemukan dalam Kardus di Karang Penang Sampang
Sempat Mandek, Proyek Gapura Batas Kota Kraksaan Probolinggo Kini Dilanjutkan Kembali
Viral! Sopir Jeep Bromo Serbu Pos Pemeriksaan Tiket TNBTS Jalur Probolinggo
Ngeri! Moncong Ikan Marlin Tertancap di Telinga, Warga Pamekasan Dilarikan ke RS Surabaya
Bank Jatim Dihantam Skandal Keuangan, Jaka Jatim Desak Pemeriksaan Total
Maling Motor di Sampang Tertangkap Warga, Motor Pelaku Dibakar

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 05:41 WIB

Polisi Tangkap Komplotan Maling Motor di Pamekasan, Warga Diminta Kunci Ganda

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:17 WIB

Ritual Berujung Pelecehan, Dukun di Pamekasan Diringkus Polisi

Kamis, 8 Mei 2025 - 10:41 WIB

Miris, Bayi Prematur Ditemukan dalam Kardus di Karang Penang Sampang

Senin, 5 Mei 2025 - 16:07 WIB

Sempat Mandek, Proyek Gapura Batas Kota Kraksaan Probolinggo Kini Dilanjutkan Kembali

Senin, 5 Mei 2025 - 16:04 WIB

Viral! Sopir Jeep Bromo Serbu Pos Pemeriksaan Tiket TNBTS Jalur Probolinggo

Berita Terbaru