Scroll untuk baca artikel
Opini

Generasi Z dan X di Balik MPP Digital Pamekasan

11
×

Generasi Z dan X di Balik MPP Digital Pamekasan

Sebarkan artikel ini
IMAM GHAZALI, S.Kep., Ns., M.Kep

PENERAPAN Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital di Kabupaten Pamekasan untuk izin praktik tenaga medis dan tenaga kesehatan kini menjadi topik menarik dalam berbagai forum. Beragam Organisasi Profesi (OP) setempat turut berperan dalam diskusi tentang efektivitas aplikasi ini.

Di satu sisi, teknologi ini membuka peluang baru bagi generasi Z yang akrab dengan dunia digital. Di sisi lain, generasi X, yang cenderung berpengalaman dengan sistem konvensional, menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan MPP Digital.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Generasi Z, yang tumbuh dalam ekosistem digital, tentu merasakan manfaat besar dari sistem MPP Digital ini. Proses perizinan yang sebelumnya memakan waktu di kantor layanan kini dapat dilakukan dengan cepat, transparan, dan efisien hanya melalui ponsel pintar.

Baca Juga :  Satu lagi Milenial dari Pantura, Fahmi Resmi Jadi Caleg Pamekasan Dapil III

Keuntungan terbesar bagi generasi Z terletak pada kemudahan akses dan kemandirian dalam mengurus izin tanpa perlu berhadapan dengan birokrasi yang rumit.

Semua langkah pengajuan bisa dipantau secara real-time, membuat proses administratif yang sebelumnya melelahkan menjadi lebih sederhana. Namun, hal ini tidak sepenuhnya dirasakan oleh generasi X, yang mungkin lebih nyaman dengan sistem manual.

Kebiasaan lama yang tertanam membuat mereka menghadapi tantangan lebih besar dalam memahami dan mengoperasikan platform digital yang canggih seperti MPP Digital.

Ketidaknyamanan ini bisa berujung pada penurunan kepercayaan diri dan bahkan menghambat produktivitas, terutama bagi tenaga medis senior yang sangat berperan dalam dunia kesehatan.

Baca Juga :  Mengurai Tantangan Pilkada di Madura: Antara Harapan dan Realita

Maka, di sinilah peran pemerintah daerah menjadi krusial untuk memberikan pelatihan teknologi yang ramah pengguna agar kesenjangan ini bisa diminimalkan.

Kesenjangan keterampilan teknologi antara generasi Z dan X ini perlu diatasi agar MPP Digital dapat dimanfaatkan secara optimal oleh semua tenaga medis.

Adanya program bimbingan dan pelatihan teknologi yang inklusif akan membantu generasi yang lebih senior untuk beradaptasi tanpa merasa tertekan oleh perubahan ini.

Pendekatan yang menyeluruh, melalui pengenalan sistem digital secara bertahap, dapat meningkatkan kenyamanan generasi X sekaligus menjaga kualitas pelayanan kesehatan.

Jika pelatihan dan adaptasi teknologi dilakukan dengan tepat, MPP Digital diharapkan mampu menjadi jembatan yang mengintegrasikan tenaga medis lintas generasi dalam sistem pelayanan kesehatan modern dan efisien di Kabupaten Pamekasan.

Baca Juga :  Menyingkirkan Prasangka: Guru dan Wartawan dalam Harmoni

Sistem ini tak hanya mempermudah proses perizinan tetapi juga menjadi media pembelajaran digital bagi tenaga kesehatan, sehingga baik generasi Z maupun generasi X dapat saling melengkapi dalam menjalankan tugas mereka.

Dalam jangka panjang, keberhasilan implementasi MPP Digital akan menjadi fondasi bagi pelayanan kesehatan yang responsif, transparan, dan akuntabel.

Generasi muda yang tangkas di bidang digital dan generasi senior yang berpengalaman dapat bersinergi, memastikan bahwa pelayanan kesehatan di Pamekasan tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga berdaya saing tinggi di era digital.***

Penulis Adalah Owner PT. Jago Statistik Center Analisis Kebijakan Publik di Kabupaten Pamekasan