PAMEKASAN, MaduraPost – Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Mahasiswa dan Masyarakat Revolusi (LSM FORMAASI) sikapi beda pandang dua Pengurus KNPI DPD Pamekasan terkait pernyataan Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang menuding dua aksi demo ke KPK itu fitnah.
Menurut Iklal selaku Ketua FORMAASI mengatakan, sangat menjadi lucu ketika di satu tubuh organisasi nasional yg manaungi beberapa OKP di Kabupaten Pamekasan memiliki pandangan beda dalam menyikapi pernyataan Bupati Baddrut Tamam tersebut.
“Dua pandangan berbeda dalam tubuh organisasi itu bisa dinilai bahwa sebenarnya ada karena adanya komunikasi yang tertutup dan bisa diasumsikan bahwa sebenarnya ada perang urat saraf antara anggota KNPI,” ujarnya, Minggu (2/5/2021).
Padahal menurutnya, sebenarnya mereka semua terjebak dalam sebuah permainan sehingga berefek domino.
“Karena seharusnya mereka berdua (dua Wakil Kabid KNPI Pamekasan) sendiri fokus pada persoalan yang hari ini memang menjadi kajian serius dikalangan rekan-rekan aktvis lainnya,” kata Iklal kepada Wartawan MaduraPost.
Mengingat ada proses hukum dari persoalan Mobil Sigap yang sampai saat ini belum ditemukan benang merahnya, terang dia, padahal persoalan tersebut sudah ditangani Aparatur Penegak Hukum (APH).
“Bahkan Kejari Pamekasan sudah menyatakan kepada publik, kalau status perkara Mobil Sigap tersebut sudah naik ke tahap penyidikan, tapi malah dilimpahkan ke Inspektorat yang tak lain hanya sebagai APIP,” ucapnya.
Seperti pada pemberitaan sebelumnya, dua Wakil Kabid KNPI Pamekasan yang berbeda pandang dalam menyikapi pernyataan Bupati Pamekasan tersebut adalah Abdus Salam selaku Wakil Ketua DPD KNPI Pamekasan bidang Kebijakan Public & OTODA dengan Baisuni selaku Wakil Kabid KNPI Pamekasan bidang Tata Ruang, Pertanahan & Lingkungan Hidup.