Headline

Enggan Ditemui, PUPR Sampang Alergi Wartawan

Avatar
×

Enggan Ditemui, PUPR Sampang Alergi Wartawan

Sebarkan artikel ini

SAMPANG, MaduraPost –  Sejumlah wartawan di Kabupaten Sampang kecewa, terhadap Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) (Ach. Hafi). Karena alergi wartawan dan tebang pilih menemui wartawan.

Hal itu terjadi sejumlah awak media di Kabupaten Sampang, yang hendak klarifikasi dan konfirmasi terkait pekerjaan proyek Dinas PUPR Sampang yang diduga amburadul dan asal asalan, akibat lemahnya pengawasan dari Dinas terkait.

Padahal keberadaan media yang sudah diatur dalam Undang-undang yang fungsinya menunjang kinerja dari Pemerintah dalam hal ini untuk menunjang program-program pemerintah, agar Tranfaran dalam penyampaian informasi baik.

Baca Juga :  Kepala Satpol PP Sumenep Ngumpet Saat Ditanya Soal Anggaran Rp1 Miliar DBHCHT 2024

Pasalnya, saat dijumpai untuk konfirmasi seputar issu sejumlah pekerjaan proyek kepada dinas terkait, tetapi tidak direspon. Alasan yang disampaikan penjaga saat pejabat ini enggan menjumpai wartawan, yang bersangkutan mau melakukan rapat. Meskipun, sudah jelas-jelas berada diruang kerjanya.

Padahal, masyarakat membutuhkan transparansi atau keterbukaan dari pejabat terkait informasi mengenai apa yang akan dan sedang dikerjakan oleh Dinas PUPR Sampang, yang dapat disampaikan melalui media massa.

Baca Juga :  Wartawan Online di Pamekasan Jadi Korban Pemukulan Pedagang Ayam

“Padahal kan yang namanya kawan–kawan Pers mau ada yang dikonfirmasi terkait program kerja Dinas yang di pimpinnya. Dan itu, sangat menguntungkan untuk pemerintah, sebagai penyambung informasi program kepada masyarakat,” ucap salah satu wartawan media online, Senin (16/11/2020).

Ia menilai, pejabat tersebut sudah lupa akan tugas pentingnya sebagai pelayan masyarakat dan tak sadar bahwa gaji yang mereka terima berasal dari uang rakyat.

“Kadis PUPR Sampang ini memang benar–benar ekslusif. Padahal kepentingan awak media menemui dia selaku Kepala OPD semata–mata untuk kepentingan pemberitaan,” tuturnya lagi.

Baca Juga :  Jika Dirasa Sebagai Karier, Wartawan Wajib UKW, JMSI Sumenep Dorong Hal Ini Terwujud

Dirinya berharap DPUPR membuka ruang untuk pers. Sebab, ketika informasi ruang publik ditutup dia menyebut semakin meragukan keterbukaan Pemkab Sampang kepada khalayak ramai.

“Antara pejabat, pers dan juga masyarakat harus transparan. Jangan lagi ditutup-tutupi informasinya. Kayaknya wartawan dan penjabat seolah musuhan. Padahal pejabat dan juga insan pers itu seharusnya bermitra baik,” pungkasnya.

(Mp/man)

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.