SUMENEP, MaduraPost – Badan Anggaran DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah menuntaskan proses sinkronisasi antara hasil pembahasan dari tiap-tiap komisi dan nota penjelasan Bupati terkait penggunaan anggaran oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dari hasil evaluasi tersebut, ditemukan adanya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sebesar Rp259,79 miliar.
Namun ketika nilai SILPA ini dibandingkan dengan realisasi Pembiayaan Netto yang tercatat mencapai Rp441,24 miliar, terjadi selisih negatif atau defisit sebesar Rp181,45 miliar.
Meski demikian, bila dibandingkan dengan SILPA pada tahun anggaran 2023 yang mencapai Rp411,54 miliar, situasi ini tetap mencerminkan tren positif terhadap laju pembangunan di wilayah Sumenep.
Hal tersebut menandakan bahwa meskipun ada defisit, pelaksanaan program pembangunan tetap berjalan dan menunjukkan progres yang memuaskan.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, menyampaikan bahwa optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih menjadi agenda utama yang perlu diprioritaskan.
Ia menekankan agar langkah-langkah peningkatan PAD tidak menambah beban ekonomi masyarakat.
“Fokus peningkatan PAD tetap harus dijalankan, tetapi bukan berarti masyarakat dijadikan sasaran pajak yang membebani. Pemerintah harus mampu mengeksplorasi potensi daerah secara bijak dan tidak semata-mata mengandalkan pungutan yang memberatkan rakyat,” kata H. Zainal Arifin dalam rapat paripurna yang membahas laporan Badan Anggaran, Senin (2/6).
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kinerja Pemerintah Kabupaten Sumenep, khususnya atas pertumbuhan PAD yang naik 1,84% dibandingkan tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan predikat “Sangat Berhasil”, serta kembali diraihnya Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk kedelapan kalinya berturut-turut, turut menjadi sorotan positif dari lembaga legislatif.
“Prestasi ini patut diapresiasi dan menjadi motivasi untuk terus ditingkatkan. Tapi, pemerintah juga harus serius menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi yang telah kami sampaikan agar pembangunan semakin menyentuh seluruh lapisan masyarakat secara merata dan berkualitas,” tambah politisi dari PDI Perjuangan tersebut.
Ia pun mengajak Pemkab Sumenep agar terus menjaga kestabilan dalam pengelolaan anggaran daerah dan terus mendorong lahirnya inovasi yang mampu menggali potensi lokal secara maksimal demi kesejahteraan masyarakat.
“Teruslah berinovasi dalam mengembangkan potensi yang ada, agar hasilnya benar-benar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tukasnya.***






