Scroll untuk baca artikel
Daerah

DPRD Sumenep Desak Perbaikan Layanan Kapal Express Bahari

Avatar
12
×

DPRD Sumenep Desak Perbaikan Layanan Kapal Express Bahari

Sebarkan artikel ini
PELAYANAN. Potret Kapal Express Bahari saat beroperasi di Pelabuhan Kalianget. (Istimewa for MaduraPost)
PELAYANAN. Potret Kapal Express Bahari saat beroperasi di Pelabuhan Kalianget. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Layanan kapal Express Bahari yang melayani rute Kalianget–Kangean kembali menuai sorotan.

Anggota DPRD Kabupaten Sumenep dari Fraksi PDI Perjuangan, Wahyudi, menilai kualitas pelayanan kapal tersebut mengalami penurunan signifikan dalam sebulan terakhir.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Menurut Wahyudi, banyak warga kepulauan mengadukan masalah keterlambatan jadwal pelayaran dan kondisi fasilitas yang tidak lagi memberikan kenyamanan.

“Selama sebulan terakhir, hampir setiap kali Express Bahari berlayar, saya menerima keluhan dari penumpang. Kalau biasanya waktu tempuh hanya sekitar 3,5 sampai 4 jam, sekarang bisa lebih dari 5 bahkan 6 jam,” ujar Wahyudi, Senin (13/10).

Baca Juga :  Pasar Srimangunan Dibiarkan Hancur, Disperidag Sampang Terkesan Abaikan Keluhan Pedagang 

Ia menambahkan, selain soal keterlambatan, kenyamanan di dalam kapal juga menjadi persoalan utama. Sejumlah penumpang mengeluh pendingin ruangan tidak berfungsi dengan baik.

“Banyak yang merasa kepanasan karena AC kapal tidak bekerja maksimal. Saya berharap pihak operator segera memperbaiki pelayanan agar masyarakat tidak merasa dirugikan,” tegasnya.

Menanggapi keluhan itu, Koordinator Cabang Express Bahari Kalianget, Nurullah, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.

Baca Juga :  KPU Sumenep Gelar Debat Publik Perdana Pilkada 2024, Bahas Isu Daerah

Ia mengakui adanya gangguan teknis pada salah satu mesin kapal yang menyebabkan keterlambatan pelayaran.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Beberapa waktu lalu salah satu mesin kapal mengalami kendala. Biasanya kami beroperasi dengan tiga mesin, tapi saat itu hanya dua yang bisa digunakan,” kata Nurullah saat dihubungi wartawan .

Nurullah menjelaskan, keputusan tetap berlayar diambil karena tingginya permintaan masyarakat. Saat itu tidak ada kapal lain yang melayani rute Kalianget–Kangean, sementara banyak warga yang harus berangkat untuk berbagai keperluan, termasuk ibadah umrah.

Baca Juga :  Kepala Desa Gagah : Selamat Dirgahayu Republik Indonesia ke 76

“Daripada masyarakat tertahan di pelabuhan, kami tetap berlayar dengan segala keterbatasan,” ujarnya.

Ia memastikan perbaikan mesin telah selesai dilakukan dan layanan pelayaran kini kembali berjalan normal.

“Mulai Sabtu kemarin kapal sudah berhenti sementara untuk perbaikan, dan sekarang sudah digantikan dengan kapal lain dari Kangean. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.***