BANGKALAN, MaduraPost – Proyek rest area senilai hampir Rp200 miliar dan terminal Rp32 miliar di Madura ternyata nganggur alias mangkrak. Temuan itu bikin Komisi V DPR RI angkat suara saat kunjungan kerja spesifik ke Bangkalan, Kamis (25/9/2025).
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, blak-blakan menyebut masalah ini muncul karena perencanaan pembangunan yang tidak matang.
“Dua-duanya idle, tidak termanfaatkan. Ini perencanaan yang buruk, dan tidak boleh terjadi lagi,” tegasnya.
Rest area seluas 14 hektare disebut bisa jadi peluang emas. Tapi kalau hanya diarahkan untuk kuliner, Huda khawatir akan bernasib sama: sepi dan terbengkalai. Beberapa ide segar pun mencuat, mulai dijadikan destinasi wisata, hingga diubah jadi kampus kedokteran.
Tak berhenti di situ, proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sudah siap pun belum berjalan. Padahal masyarakat Bangkalan butuh banget. “Yang begini nggak boleh delay lagi. Harus segera dituntaskan,” lanjutnya.
Terminal Bangkalan juga ikut jadi sorotan. DPR mendorong agar lokasi itu dialihfungsikan menjadi pusat pengolahan sampah, bahkan bisa bekerja sama dengan Surabaya yang juga punya masalah serupa.
Bupati Bangkalan Lukman Hakim ikut menekankan kebutuhan mendesak soal air bersih. Saat ini, PDAM hanya mampu memenuhi sekitar 11 persen kebutuhan masyarakat.
“SPAM Tangkel penting banget. Bisa meng-cover perumahan yang sudah 1.800 unit rumah tapi belum punya akses air bersih,” jelasnya.
Bupati juga melihat rest area bisa menjadi embrio ekonomi baru. “Dengan adanya kampus, mahasiswa, kuliner, dan wisata, kawasan ini bisa hidup dan memberi efek domino bagi perekonomian”






