SUMENEP, MaduraPost – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan memprioritaskan program pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta penataan pohon di wilayah perkotaan sepanjang tahun 2025.
Upaya ini dilakukan untuk mempertahankan kelestarian lingkungan sekaligus mempercantik tata kota.
Selain perawatan rutin, DLH Sumenep juga berencana melakukan penanaman pohon di berbagai lokasi strategis, terutama di jalur hijau yang berada di sisi jalan utama.
Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan DLH Kabupaten Sumenep, Hasinuddin Firdaus mengungkapkan, bahwa beberapa jenis pohon yang akan ditanam meliputi trembesi, tabebuya, dan glodokan.
“Penanaman pohon akan difokuskan di sejumlah kecamatan, seperti Saronggi, Guluk-Guluk, Ganding, dan Gayam,” ujar Hasinuddin pada wartawan belum lama ini, Senin (24/2).
Selain memperluas jalur hijau, DLH juga akan melakukan pembenahan taman-taman kota yang berada di sepanjang jalan utama di Sumenep.
Langkah ini bertujuan untuk menciptakan suasana kota yang lebih hijau, tertata, dan nyaman bagi masyarakat.
Menurut Hasinuddin, luas Ruang Terbuka Hijau di Sumenep telah mencapai sekitar 10.000 hektare hingga akhir tahun 2024. Program penanaman dan penghijauan sebelumnya banyak melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta.
Sepanjang tahun 2024, DLH telah berhasil mengembangkan sekitar 2 hektare area hijau, sementara pada tahun 2025, program lebih diarahkan pada perawatan dan optimalisasi fungsi RTH yang sudah ada.
“Di beberapa titik, peremajaan tanaman di sepanjang poros jalan utama sangat diperlukan, karena banyak pohon yang sudah tua dan akarnya mulai merusak trotoar,” tambahnya.
Selain peremajaan, DLH Sumenep juga melakukan pendataan terhadap pohon-pohon yang berusia tua dan berpotensi tumbang. Pengaturan jarak antar pohon pun menjadi perhatian agar tidak mengganggu infrastruktur di sekitarnya.
“Kami melakukan penataan ini berdasarkan berbagai masukan dari masyarakat dan pihak terkait. Walaupun ada peremajaan, jumlah pohon tetap akan dijaga agar manfaat ekologi dan estetika tetap optimal,” tandasnya.***