SUMENEP, MaduraPost – Potensi sektor pertanian di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sangat menjanjikan, terutama untuk tanaman jagung yang merupakan bagian penting dari pangan lokal.
Di Sumenep, terdapat beberapa varietas jagung unggulan yang menjadi kebanggaan.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Sumenep, Idham Halil, sebelumnya mengungkapkan bahwa berdasarkan pengamatannya di Pasar Anom Sumenep pada tanggal 14 dan 15 April 2025, harga jagung pada saat musim panen mencapai Rp 8.000 per kilogram.
“Kami mencatat bahwa harga jagung pipilan kering di Pasar Anom adalah Rp 8.000 per kilogram,” ujar Idham, Rabu (16/4/2025) lalu.
Di sisi lain, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Chainur Rasyid, mengungkapkan, potensi jagung di wilayah Sumenep tersebar merata di seluruh daratan dan kepulauan.
“Potensi jagung di Sumenep tersebar dengan berbagai karakteristik yang berbeda-beda,” kata Chainur, Rabu (23/4).
Berbagai jenis jagung yang ada di Sumenep, antara lain di Kecamatan Batuputih yang memiliki varietas jagung lokal unggulan, Kecamatan Lenteng dan Guluk-Guluk yang menanam jagung hibrida, serta Kecamatan Bluto dan Pragaan yang juga mengembangkan jagung lokal dan hibrida.
“Salah satu jenis jagung unggulan di Batuputih adalah jagung lokal yang sudah dikenal kualitasnya,” tambah Chainur.
Mengenai harga jual, saat ini petani menjual jagung kepada pengepul dengan harga antara Rp 4.300 hingga Rp 4.400 per kilogram, sementara harga jual di Pasar Anom tercatat mencapai Rp 8.000 per kilogram.
Dalam upaya mendukung kesejahteraan petani, DKPP Sumenep juga tengah mengembangkan inovasi berbasis teknologi, yaitu aplikasi Silangtani Sumenep.
Aplikasi ini memungkinkan petani untuk langsung terhubung dengan pembeli, menjadi platform pelelangan hasil pertanian termasuk jagung.
Namun, Chainur yang biasa disapa Inong menjelaskan bahwa aplikasi tersebut belum sepenuhnya berjalan dengan optimal.
Saat ini, pihak DKPP Sumenep masih berada pada tahap penjajakan pasar, dengan beberapa kunjungan ke pasar di Malang dan Surabaya untuk memperluas jaringan pembeli.
“Kami sudah menjalin kerjasama dengan beberapa pembeli melalui MoU untuk menjadi mitra dalam aplikasi Silangtani,” tutup Chainur.***
Penulis : Miftahol Hendra Efendi
Editor : Nurus Solehen
Sumber Berita : Redaksi MaduraPost