SUMENEP, MaduraPost – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor pertanian dengan inovasi terkini.
Setelah sebelumnya terlibat dalam proyek uji varietas padi unggulan HMS 700 yang merupakan hasil kolaborasi dengan Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu (PKPOT) dan Kerajaan Kedah, Malaysia, kini DKPP mengambil langkah lebih jauh.
Kali ini, mereka memperkenalkan pemanfaatan drone penyemprot pupuk (sprayer drone) sebagai solusi teknologi untuk mendukung kemandirian pangan dan efisiensi pertanian berbasis digital.
Teknologi ini dipamerkan dalam kegiatan tanam padi yang berlangsung di Desa Batu Dingding, Kecamatan Gapura, pada Kamis (17/4/2025) lalu.
Pada kegiatan tersebut, proses tanam dilakukan dengan bantuan mesin tanam padi (transplanter), sedangkan pemupukan dilakukan secara otomatis menggunakan drone.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid menegaskan, bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya mempercepat transformasi digital di sektor pertanian lokal.
“Kami sedang mendorong perubahan besar dalam cara bertani. Petani kita sudah mulai memasuki era teknologi dengan memanfaatkan alat modern seperti mesin dan drone. Ini adalah bukti kesiapan mereka menyongsong pertanian masa depan,” kata Chainur, Rabu (23/4).
Drone yang dioperasikan dalam kegiatan ini memiliki kapasitas hingga 20 kilogram pupuk dan mampu menjangkau lahan seluas satu hektare dalam satu kali terbang.
Tak hanya itu, perangkat ini terintegrasi dengan aplikasi pertanian digital Maxxi Tani yang memungkinkan penyebaran pupuk menjadi lebih presisi, hemat sumber daya, dan ramah lingkungan.
Menurut Chainur, penggunaan drone dan aplikasi pintar ini bukan hanya sebatas uji coba, tetapi sudah masuk dalam skema jangka panjang modernisasi pertanian di Kabupaten Sumenep.
“Kami tidak ingin petani hanya sekadar melangkah, tapi benar-benar melompat ke masa depan. Dengan teknologi, kita bisa memangkas waktu, mengurangi tenaga kerja, serta menekan biaya operasional,” tegasnya.
DKPP Sumenep juga menekankan bahwa inovasi ini tidak hanya berhenti pada penyediaan alat semata.
Pihaknya akan terus memberikan pendampingan dan pelatihan kepada petani, agar mereka dapat menguasai dan terbiasa menggunakan teknologi ini dalam praktik sehari-hari di lapangan.
Langkah ini sejalan dengan target nasional Kementerian Pertanian yang tengah menggalakkan digitalisasi sistem pertanian di seluruh Indonesia.
DKPP Sumenep menanggapi hal tersebut dengan penuh semangat dan berharap inovasi ini menjadi dasar kuat menuju tercapainya swasembada pangan yang berkelanjutan.
“Kami sangat menghargai dukungan yang terus-menerus diberikan oleh Bupati Sumenep, Bapak Achmad Fauzi Wongsojudo. Beliau selalu mendorong kami untuk terus berinovasi dan memastikan sektor pertanian tidak tertinggal oleh kemajuan zaman,” pungkas Chainur.***
Penulis : Miftahol Hendra Efendi
Editor : Nurus Solehen
Sumber Berita : Redaksi MaduraPost