Scroll untuk baca artikel
Headline

Disperkimhub Sumenep Respon Begini Soal Jual Beli Kamar Milik ABK Kepada Penumpang

Avatar
7
×

Disperkimhub Sumenep Respon Begini Soal Jual Beli Kamar Milik ABK Kepada Penumpang

Sebarkan artikel ini
AKAN BERLAYAR. Potret kapal mudik gratis yang bersandar di Pelabuhan Kalianget dan terlihat sejumlah orang hendak menaikinya. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Kepala Disperkimhub Sumenep, Yayak Nurwahyudi, mengungkapkan adanya sejumlah ABK yang menjual kamar kepada penumpang dalam program mudik kapal laut.

“Hal semacam ini yang memang mau kita perbaiki. Manajemennya perlu ditata ulang. Iya memang laporannya ada soal itu,” kata Yayak dalam keterangannya, Kamis (4/4).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sebab itu, Yayak menegaskan, seluruh program mudik gratis kapal laut tidak dipungut biaya.

Baca Juga :  Lapas Kelas II A Kabupaten Pamekasan Adakan Open House

Pihaknya menjelaskan, bahwa program tersebut adalah wujud perhatian Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, dalam memberikan pelayanan gratis ke masyarakat khususnya para perantau asal kepulauan.

“Jadi semuanya gratis,” tegas Yayak.

Sementara diketahui bersama, jadwal program mudik gratis Pemkab Sumenep dilakukan dari Pelabuhan Kalianget ke sejumlah kepulauan yang ada di Sumenep.

Seperti Kalianget-Kangean, Kalianget-Masalembu, Kalianget-Sepudi dan Kalianget Jangkar.

Mudik gratis dibuka Pemkab Sumenep sejak tanggal 26 Maret 2024 hingga 8 April 2024 mendatang.

Baca Juga :  Ini Penyebab KMP Nusantara 91 Kandas di Pulau Sapeken

Informasi yang dihimpun media ini, aksi jual kamar di dalam kapal mudik gratis sempat dikeluhkan sejumlah calon penumpang.

Mereka mengaku mendapat tawaran sewa kamar milik ABK kapal dengan harga yang bervariasi.

Mulai dari harga Rp150.000 hingga Rp300.000. Yono (43), salah satu warga kepulauan Sumenep, mengaku bahwa kondisi ini sudah lumrah terjadi.

Baca Juga :  Dinkes dan P2KB Sumenep Jalankan Pelayanan Kesehatan Bergerak, Ini Pesan Bupati Fauzi

“Iya memang ada jual-beli kamar ABK. Itu sudah dari dahulu,” ucap Yono.

Alasan paling lumrah, kata Yono, karena kondisi pemudik ramai bahkan membludak dan nyaris over load.

Kebanyakan dari mereka tidak kebagian tempat reguler. Kondisi ini memang sudah terjadi sebelum adanya program mudik gratis tersebut.

“Makanya biasanya menyewa kamar milik ABK,” pungkasnya.***