SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan pendidikan keagamaan, khususnya di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Tahun ini, anggaran sebesar Rp6,4 miliar digelontorkan untuk mendukung ribuan santri dan ustaz di berbagai institusi pendidikan Islam.
Dana tersebut akan dikelola secara kolaboratif oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep.
Bantuan tersebut akan dialokasikan ke sejumlah lembaga pendidikan berbasis keagamaan, mulai dari Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar Islam (SDI), Sekolah Menengah Pertama Islam (SMPI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Pondok Pesantren Salafiyah (PPS).
“Setiap tahun, Pemprov memberikan dukungan semacam ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan berbasis agama. Diharapkan, bantuan ini bisa memberi manfaat langsung bagi para santri maupun tenaga pendidik,” ujar Lisa Bertha Soetedjo, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal Disdik Sumenep, dalam keterangannya belum lama ini, Minggu (20/4).
Bertha juga menyampaikan bahwa lembaga penerima bantuan adalah yang telah masuk dalam basis data sejak tahun 2024. Rinciannya meliputi:
1. MDT tingkat ula sebanyak 959 lembaga, mencakup 25.365 santri dan 965 ustaz.
2. MDT tingkat wustha sebanyak 249 lembaga, dengan jumlah santri 6.248 orang dan 251 ustaz.
2. SDI sebanyak 41 lembaga.
3. SMPI sebanyak 66 lembaga.
4. MI sebanyak 47 lembaga.
5. MTs sebanyak 56 lembaga.
6. PPS (tingkat ula dan wustha) sebanyak 26 lembaga.
Yang menjadi perhatian, pola penyaluran bantuan dilakukan satu kali dalam bentuk uang tunai langsung, dengan besaran yang relatif signifikan.
Santri di tingkat ula akan menerima Rp15.000 per bulan, sementara santri tingkat wustha memperoleh Rp25.000 per bulan. Sedangkan para ustaz akan menerima insentif sebesar Rp300.000 per bulan.
Namun, Bertha menambahkan, bahwa untuk lembaga MI, MTs, dan PPS, bantuan hanya akan diberikan kepada para ustaz yang aktif mengajar.
“Kami ingin bantuan ini bisa menjadi penopang bagi operasional lembaga serta menjadi dorongan moral bagi ustaz dan santri agar semakin bersemangat dalam kegiatan belajar-mengajar,” pungkasnya.***
Penulis : Miftahol Hendra Efendi
Editor : Nurus Solehen
Sumber Berita : Redaksi MaduraPost