Scroll untuk baca artikel
Berita

Disbudporapar Sumenep Angkat Kearifan Lokal Lewat Festival Ketupat 2025

Avatar
17
×

Disbudporapar Sumenep Angkat Kearifan Lokal Lewat Festival Ketupat 2025

Sebarkan artikel ini
KOLASE. Potret Festival Ketupat 2025 berlangsung meriah di Pantai Slopeng di tahun ini. (Istimewa for MaduraPost)
KOLASE. Potret Festival Ketupat 2025 berlangsung meriah di Pantai Slopeng di tahun ini. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Festival Ketupat 2025 yang menjadi bagian dari rangkaian Sumenep Calendar of Event resmi digelar pada Senin, 7 April 2025 di kawasan wisata Pantai Slopeng, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Acara ini diselenggarakan untuk mendorong sektor pariwisata sekaligus memperkenalkan seni dan budaya lokal kepada masyarakat luas.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Festival yang diinisiasi Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep ini menampilkan berbagai perlombaan menarik, mulai dari merangkai ketupat hingga penyajian menu ketupat khas Sumenep. Peserta berasal dari OPD, kecamatan, hingga Puskesmas se-Kabupaten Sumenep.

Baca Juga :  Puluhan Personel Dikerahkan Polres Dalam Kunjungan Kerja Gubernur Khofifah ke Sumenep

Kepala Disbudporapar Sumenep, Moh. Iksan, menyebutkan bahwa Festival Ketupat adalah wadah strategis untuk merawat kearifan lokal.

“Melalui festival ini, kami ingin menunjukkan bahwa budaya bukan sekadar tontonan, tapi juga perekat sosial. Kehadiran masyarakat yang antusias menjadi bukti bahwa budaya kita masih hidup dan relevan,” ujar Iksan dalam sambutannya, Senin (7/4).

Baca Juga :  Genjot PAD Melalui Inovasi Digitalisasi, Bapenda Sumenep Sasar Wilayah Kepulauan

Acara inti festival menampilkan prosesi Topak Lober, sebuah iring-iringan ketupat berbentuk gunungan yang dibawa sambil diiringi doa oleh para tokoh agama.

Dalam prosesi sakral ini, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dan sang istri, Nia Kurnia Fauzi, turut memimpin penarikan simbol janur kuning, ikon penting dalam tradisi ini.

Puncak kemeriahan terjadi saat sesi berebut ketupat dimulai. Gelak tawa dan sorak sorai pengunjung mewarnai suasana, menciptakan kehangatan yang penuh makna.

Baca Juga :  BPRS Bhakti Sumekar Umumkan Libur Idul Fitri, Nasabah Tetap Bisa Bertransaksi via Digital

Tak hanya hiburan, Festival Ketupat juga memuat dimensi sosial dan pemberdayaan ekonomi.

Pemkab Sumenep memberikan santunan kepada anak-anak yatim dan menyediakan ruang bagi pelaku UMKM untuk memamerkan produk-produk lokal unggulan.

Festival tahun ini dihadiri sekitar 1.500 undangan, termasuk Forkopimda, anggota DPRD, kepala OPD, camat, kepala desa, serta berbagai komunitas masyarakat.

Pantai Slopeng pun berubah menjadi panggung budaya yang semarak dan membanggakan.***