Hukum & Kriminal

Diduga Lakukan Pencemaran Nama Baik, Warga Desa Badur Terancam Dipolisikan

Avatar
×

Diduga Lakukan Pencemaran Nama Baik, Warga Desa Badur Terancam Dipolisikan

Sebarkan artikel ini
PAMFLET: Profil Pemerintah Desa (Pemdes) Badur, Kecamatan Batuputih yang diterima MaduraPost dari Kasi Pemerintahan desa setempat. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Salah satu perangkat Desa Badur, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah menerima perlakuan kurang baik dari warganya sendiri. Rabu, 27 Juli 2022.

Dia adalah Tolak Widarsono. Saat ini, dirinya menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan desa setempat. Hanya saja dia merasa telah dicemarkan nama baiknya oleh salah satu oknum yang tak lain adalah warganya sendiri.

Pada MaduraPost, Tolak Widarsono menceritakan mengapa dirinya merasa dicemarkan nama baiknya melalui media sosial yakni dari unggahan foto di salah satu platform Facebook.

Bermula pada akhir bulan Mei 2022 lalu. Tolak Widarsono bersama perangkat desa dan warga setempat tengah melakukan gotong royong.

Desa Badur terbilang sangat aktif jika berbicara soal kerjasama antar warga dan gotong royong demi kemajuan desa.

Saat itu, Tolak Widarsono bersama perangkat desa lainnya dibantu warga tengah memerlukan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite untuk kebutuhan kerja bakti tersebut.

Kemudian, dia bersama perangkat desa lain berikut warga setempat langsung membeli BBM pertalite di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berlokasi di Desa Paberasan, Kecamatan Kota, Sumenep.

Baca Juga :  BREAKING NEWS : Lurah Kolpajung, Abd Azis Ditahan

Di mana, saat itu dia mengangkut sebuah jeriken. Dari sini persoalan awal dimulai. Tolak Widarsono mengungkapkan, awalnya ada seorang kawan dengan sengaja memotret dirinya menggunakan handphone genggam dan mengunggahnya ke media sosial.

Unggahan foto pertama dirinya membeli BBM Pertalite sebenarnya tidak terjadi persoalan, sebab unggahan foto Tolak Widarsono yang dipotret oleh seorang kawan itu menjelaskan bahwa dirinya sangat giat pada pelaksanaan gotong royong tersebut.

Hanya saja, problem lain kemudian terjadi. Di mana, foto Tolak Widarsono tengah mengisi BBM Pertalite malah jadi bahan bancakan oleh oknum tak bertanggungjawab. Bahkan, tersebar di media sosial.

Salah satu oknum yang diduga masih satu desa dengan dirinya itu kemudian menggunggah kembali di platform Facebook dan diduga telah mencemarkan nama baik Tolak Widarsono.

Pada akun Facebook oknum itu bernama ‘Mayang BundaNabila’. Akun Facebook ‘Mayang BundaNabila’ lalu menandakan unggahan statusnya itu kepada 30 pengguna Facebook lainnya.

Baca Juga :  Merasa Difitnah, Pengelola Lembaga Pesantren di Banyuates Sampang Lapor Polisi

Hingga terjadilah banjir komentar dari sejumlah netizen. Awalnya, akun Facebook ‘Mayang BundaNabila’ mengunggah sebuah status dengan kalimat ‘Sepandai pandainya anjing menyempan bankay akan tercium baunya cakna gaeeesss!’.

Lalu, di dalam komentar para netizen, ia juga mengunggah foto Tolak Widarsono saat sedang mengangkut BBM Pertalite menggunakan jeriken.

“Menju barubahan aoba nambik darigen. Menju barubaaha ongku,” tulis akun Facebook ‘Mayang BundaNabila’ di dalam komentar unggahannya itu.

Kasi Pemerintahan Desa Badur, Tolak Widarsono, akan Lapor Polisi

Tak terima karena merasa dicemarkan nama baiknya, Tolak Widarsono akhirnya angkat bicara. Ia menilai, sebagai warga yang baik tidak sepantasnya mempermalukan dirinya di depan umum, apalagi di media sosial.

“Ini sudah di luar batas dan telah mencemarkan nama baik saya. Padahal saat itu agendanya adalah gotong royong. Apa salahnya jika saya ikut membantu,” kata Tolak Widarsono pada MaduraPost, Rabu (27/7).

Baca Juga :  Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik PMII STKIP PGRI Sumenep Masuk Tahap Pemanggilan Saksi-Saksi

Pihaknya juga menegaskan, jika tidak ada iktikad baik dari oknum alias warganya sendiri itu, pihaknya akan melakukan pengaduan laporan ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik melalui media sosial.

“Jangan salahkan saya ketika mengambil keputusan tegas untuk melakukan pelaporan. Saya tunggu iktikad baiknya,” kata dia menegaskan.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kades Badur Atnawi, memilih irit bicara ditanya soal dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan warganya sendiri kepada perangkat desa setempat.

“Oh iya, ini tidak bagus. Tidak jelas suaranya putus-putus. Disini sinyal jelek. Nanti 2 jam lagi ketika saya di balai desa akan dihubungi kembali,” kata Kades Atnawi saat dihubungi melalui sambungan selularnya.

Di sisi lain, hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pemilik akun Facebook ‘Mayang BundaNabila’.

Sebab, saat ditinjau melalui akun pribadinya, pengguna atau akun Facebook ‘Mayang BundaNabila’ telah menyunting dan menghapus unggahannya tersebut.

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.