SUMENEP, MaduraPost – Salah seorang warga Desa Batuan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang menjadi admin arisan online diduga bawa kabur uang arisan hingga ratusan juta.
Admin tersebut diketahui adalah seorang perempuan inisial SZ (21). Dari informasi yang dihimpun MaduraPost, dia adalah seorang anak Eks Kepala Desa (Kades) Batuan. Sebelum insiden bawa kabur arisan online tersebut SZ memang telah menjalani profesinya sebagai salah satu admin grup arisan online.
Namun baru-baru ini, beberapa peserta alias warga yang ikut arisan online itu merasa tertipu, sebab SZ malah menghilang tanpa kabar. Seorang peserta arisan online RY (44), mengaku bingung harus mencari SZ. Pasalnya, saat didatangi dikediamannya, Sabtu (30/7/2021) kemarin, pihak SZ malah tak ada di rumah. Bahkan, RY telah berulang kali di hari-hari sebelumnya mendatangi rumah SZ namun tak ada hasil.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya kemarin sempat ke rumahnya, menggeruduk bersama teman-teman arisan lainnya. Tapi pelaku ini malah tidak ada di rumah. Kata orang tuanya (Eks Kades Batuan, red) ini malah tidak tahu keberadaannya,” ungkapnya, saat diwawancara media ini, Senin (2/8).
Anehnya, saat ditanya bahwa sang anak SZ adalah seorang admin arisan online, Eks Kades Batuan berdalih tidak tahu. Padahal, dirinya diduga sempat menjadi penagih arisan bagi peserta yang tidak bayar usai menang arisan.
“Jadi orang tuanya ini malah menjadi penagih untuk peserta yang kadang kabur usai menang. Tapi kenapa di transfer ke ATM orang tuanya. Lalu kemana juga uang hasil tagihannya itu,” tanya TY terheran-heran.
Sebab itu, RY mengaku merasa rugi. Selain dirinya belum mendapatkan giliran menang arisan, dia seolah telah tertipu karena SZ menghilang tanpa kabar. Pihaknya mengancam, jika tetap uangnya tak kembali maka akan menempuh jalur hukum.
“Kami merasa dirugikan dengan insiden ini karena arisan ini adalah tabungan kami. Kalau tetap begini, saya akan bawa ke proses hukum atau lapor polisi,” tegasnya.
Sekedar informasi, arisan online yang diikuti RY ini telah menghabiskan Rp 7 juta dengan uangnya sendiri. Sistem dari arisan online tersebut adalah Get Rp 20 juta selama 13 bulan. Hanya saja, hingga bulan Mei 2021 atau pertengahan arisan itu berjalan, admin arisan malah hilang tanpa kabar.
“Sementara, teman arisan yang lain juga merasa telah hilang uangnya. Padahal, saya seharusnya sudah dapat giliran di 11 September 2021 mendatang, tapi adminnya malah kabur,” kata dia.
RY juga menduga, SZ menghilang karena merasa telah banyak menalangi uang arisan bagi peserta yang kabur usai menang. Padahal, kata dia, bagi peserta yang kabur itu uang arisan sisanya telah ditagih oleh orang tuanya sendiri.
“Kami punya bukti transferan ke rekening orang tuanya, atas nama Lukman ini. Jadi uang tagihan peserta yang sempat kabur itu sudah bayar melalui rekening bapaknya. Dia yang menagih,” tandasnya.
Dari informasi yang dihimpun dari beberapa orang, arisan online tersebut sudah menjamur di Bumi Sumekar beberapa tahun silam.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari Eks Kades Batuan, atas dirinya yang diduga menjadi penagih uang arisan online.