SUMENEP, MaduraPost – Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Mulyadi, memilih untuk memperingati Hari Guru Nasional 25 November dengan cara yang personal dan sarat makna.
Alih-alih hanya mengikuti seremoni formal, politikus dari Partai Demokrat itu mendatangi SDN Jenangger serta bertamu ke kediaman mantan gurunya, Surat, yang pernah menjabat sebagai Kepala SDN Jenangger di Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Dalam kunjungan tersebut, Mulyadi menyampaikan rasa hormat mendalam atas peran sang guru dalam perjalanan hidupnya.
“Saya bisa berada di posisi sekarang karena doa dan bimbingan beliau. Hari Guru bukan hanya soal perayaan, tetapi saat untuk kembali menundukkan hati di hadapan orang yang pernah menuntun jalan hidup kita,” ucap Mulyadi, Selasa (25/11).
Mulyadi juga menekankan bahwa menghormati guru bukan sekadar kultur, tetapi nilai yang harus terus diwariskan, terlebih oleh para tokoh publik dan pemegang kekuasaan.
“Saya belajar dari teladan nasional, khususnya Pak Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau selalu menjaga sikap hormat kepada guru-gurunya. Pesan itu jelas: jabatan setinggi apa pun, seorang murid tetaplah murid di hadapan gurunya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Surat memberikan wejangan khusus kepada mantan muridnya yang kini menjadi wakil rakyat.
“Jadilah anggota dewan yang berpihak pada masyarakat. Perhatikan nasib guru dan majukan pendidikan. Saya berharap Mulyadi tidak lupa diri, tetap rendah hati, dan menjalankan amanah ini untuk kemaslahatan orang banyak,” tutur Surat.
Mulyadi menutup pertemuan dengan harapan agar momen Hari Guru kembali membuka kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya peran pendidik.
“Guru adalah tiang peradaban. Jika ingin melihat Sumenep melangkah maju, langkah pertama adalah memuliakan guru, karena dari tangan mereka lahir generasi yang berkarakter, berpengetahuan, dan siap memajukan daerah,” tukasnya.***






