Headline

Demo DPRD Pamekasan Sebut Waru hingga Pelengaan Sarat Penimbun Pupuk

Avatar
×

Demo DPRD Pamekasan Sebut Waru hingga Pelengaan Sarat Penimbun Pupuk

Sebarkan artikel ini
Peserta aksi demonstrasi dari GMNI Cabang Pamekasan pada saat melakukan aksi demonstrasi. (MaduraPost /Mohammad Munir)

PAMEKASAN, MaduraPost – Dilatari kelangkaan dan mahalnya pupuk bersubsidi di beberapa daerah di Kabupaten Pamekasan, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Pamekasan menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD setempat, Kamis (18/11/2021).

Pada aksi demonstrasi tersebut mereka menuntut agar DPRD setempat membentuk pansus selambat-lambatnya 7 x 24 jam untuk kepentingan audit investigasi lapangan terkait carut marutnya penyaluran pupuk bersubsidi dan mengevaluasi kios, distributor dan kelompok tani yang bermain.

Kemudian, mereka mendesak DPRD setempat berkolaborasi dengan Polres Pamekasan untuk segera mengusut tuntas persoalan pendistribusian pupuk di Kecamatan Waru dan Palengaan yang terindikasi ada permainan dan penimbunan pupuk tersebut.

Baca Juga :  Madura Dijadikan Lahan Korupsi Dana Hibah, N.G.O Pamekasan Demo DPRD Jatim

Dalam orasinya, Taufiq selaku Korlap Aksi meminta DPRD Pamekasan untuk segera memastikan realisasi dan penggunaan kartu tani selesai tahun ini sebagaimana fungsinya.

“Kami juga meminta kepada DPRD supaya segera mendesak Bupati Pamekasan untuk mereshuffle Kepala DKPP Pamekasan (Ajib) yang telah gagal menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, akibat dari melambungnya dan langkanya pupuk bersubsidi itu, pihaknya merasa sangat miris terhadap para petani yang saat ini sudah mulai bercocok tanam. Maka dari itu, kata dia, DPRD Pamekasan harus betul-betul serius menangani persoalan tersebut.

Baca Juga :  Kisruh Pengrusakan Lahan Pertanian di Desa Badur Memanas, Warga Turun Jalan Kritik Langkah Kejari Sumenep

“Harga pupuk yang ditentukan pemerintah adalah jenis urea Rp.2.250,-/kg, Rp. 112.500,-/karung ZA Rp. 1.700,-/kg, Rp. 85.000,-/karung. SP-36 Rp.2.400,-/kg, Rp. 120.000,-/karung. NPK PHONSKA Rp. 2.300,” jelasnya saat orasi.

Sementara Ismail A Rahim selaku Wakil Ketua Komisi II DPRD Pamekasan di ruang lobi kantor DPRD setempat mengatakan, kalau pihaknya sudah melakukan beberapa kali rapat dengan mengundang distributor, Dinas terkait dan pemantau pupuk.

Baca Juga :  Anniversary ke 5 Your B, Abdul Aziz Ajak Milenial Cintai Dunia literasi

“Pada saat itu Komisi II mendesak agar menjelang musim tanam di 2021 ini tanam padi dan jagung, agar pupuk aman, dan saya sudah minta itu,” katanya kepada Pewarta.

Diinformasikan, bahwa saat sebelum mengakhiri demonstrasinya pihak demonstran (GMNI Cabang Pamekasan, red) melemparkan telor busuk ke Kantor DPRD Pamekasan sebagai bentuk kekecewaan.

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.