Scroll untuk baca artikel
Daerah

Dear Jatim Enggan Menyerahkan Data, Kadisdikbud Pamekasan Terpaksa Tinggalkan Lokasi Demo

3
×

Dear Jatim Enggan Menyerahkan Data, Kadisdikbud Pamekasan Terpaksa Tinggalkan Lokasi Demo

Sebarkan artikel ini
Aksi demonstrasi aktivis mahasiswa tentang fee proyek di depan Kantor Disdikbud Pamekasan (dok/MaduraPost)

PAMEKASAN, MaduraPost – Kepala Dinas Pendidikan dan Budaya (Kadisdikbud) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur Achmad Zaini terpaksa meninggalkan lokasi unjuk rasa yang dilakukan oleh Dewan Energi Aspirasi Rakyat Jawa Timur (Dear Jatim) di depan Kantornya, Kamis (16/9/2021)

Hal itu dilakukannya (Kadisdikbud Pamekasan, red) karena peserta aksi demo jilid II tentang dugaan penyimpangan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tersebut tidak menyerahkan datanya seperti dalam surat pemberitahuan aksinya.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Inilah 8 Tuntutan Mahasiswa UNIBA Madura Saat Demo ke DPRD Sumenep

Menurut Achmad Zaini, pihaknya meninggalkan pengunjuk rasa itu karena tidak satupun dari mereka membeberkan dan memberikan bukti-bukti adanya dugaan pemungutan BOS SD fee proyek yang dituduhkannya itu. Pengunjuk rasa itu sebut dia enggan memberikan semua data yang dimintanya.

“Saya kira mereka (Demonstran Dear Jatim, red) mau menyerahkan dokumen data seperti dalam suratnya, ternyata tidak. Ya kita tinggalkan lokasi aksi itu,” katanya saat ditemui di kantornya sesuai demo.

Pihaknya menjelaskan bahwa semua data yang dibacakan dan audionya diputar itu bukan data penyimpangan. Tetapi kata Achmad Zaini, justru menguatkan apa yang disampaikan dirinya bahwa memang terjadi pengurangan anggaran yang diterima PAUD akibat adanya refocusing anggaran BOP oleh Kementerian.

Baca Juga :  Pasien Terkonfirmasi Virus Corona di Pamekasan Bertambah 2, Jadi Total 5 Orang

“Karena dana yang diberikan oleh Pusat itu dikurangi, maka secara otomatis ke lembaga itu juga dikurangi. Jadi video yang diputar oleh pengunjuk rasa itu justru membenarkan pernyataan saya, karena memang terjadi pengurangan oleh pusat, terus penyimpangannya dimana?,” pungkasnya.

Ia menegaskan kalau apa dituduhkan oleh Dear Jatim tentang adanya dugaan penyimpangan BOS, BOP dan fee proyek itu tidak benar sama sekali.

Baca Juga :  PMII Nilai Pemkab Sumenep Telah Mati, Sekda tak Berani Bergeming

Diketahui, pada saat aksi demonstrasi jilid II yang dilakukannya itu, Faisol selaku Ketua Dear Jatim menyampaikan dalam orasinya bahwa telah terjadi pemotongan dana BOS dan BOP serta penarikan fee proyek. Faisol juga membacakan daftar penerima dan memutar video saksi yang lembaganya katanya dikurangi pagu anggaran BOP-nya.