SAMPANG, Madurapost.id – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sampang akhir-akhir ini sering mendatangi pejabat di lingkungan pemerintah setempat. Mereka curhat seputar perilaku oknum LSM dan wartawan yang ditengarai sering menunggangi dan memanfaatkan kepentingan profesinya.
Menurut Ketua PWI Sampang Fathorrahman, laporan tentang oknum LSM dan wartawan sudah sering didengar. Lebih dari itu, bahkan di antaranya disebut melanggar kode etik profesi itu sendiri.
Adapun jenis pelanggan dimaksud antaranya, minta jatah proyek, menakut-nakuti hingga memeras lembaga sekolah, yayasan, serta kepala desa di sejumlah Kecamatan.
“Modusnya adalah bermitra dan sebagainya, namun sebatas kepentingan pribadi atau kelompoknya,” kata Fathor.
Ia berharap melalui peran penegak hukum dapat mencegah hal tersebut, serta diharapkan bisa menjaga nama baik LSM dan wartawan di wilayah Kabupaten Sampang. Caranya dengan menggerakkan jajaran kepolisian di sektor kecamatan untuk lebih bersinergi dengan seluruh elemen.
“Adapun saran lain bisa membuat program pembinaan hukum ke seluruh kepala desa dan jajaran lembaga pendidikan, guna memberikan pengetahuan hukum, dan menjamin perlindungan keamanan, utamanya masalah hukum,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo merespons saran PWI Sampang. Dengan siapapun, polisi akan menjaga hubungan baik. Utamanya dalam kemitraan dengan segala pihak.
“Masyarakat harus hidup sehat, tapi tetap produktif. Ada item-item kesepakatan antara lain terus melakukan pencegahan, langkah-langkah kuratif tracing, testing dan treatment yang masif,” ungkapnya. (mp/ron/rus)