SUMENEP, MaduraPost – Tahun ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendapatkan gelontoran anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp 4,1 miliar.
Nantinya, dana miliaran ini akan digunakan untuk kelengkapan sarana dan prasarana kesehatan di rumah sakit milik plat merah tersebut.
Adapun sarana dan prasarana kesehatan di rumah sakit yang terletak di Jalan Doktor Cipto, nomor 35, Kelurahan Kolor, Kecamatan Kota, yang menggunakan anggaran DBHCHT tahun 2021, diantaranya :
- Ambulan sebesar Rp 980 juta.
- Pengadaan supporting daya berupa uninterruptible power supply (UPS) sebesar Rp 2 miliar.
- Peralatan operasi sebesar Rp 640 juta.
- Hepafilter sebesar Rp 500 juta.
Sebelum mendapatkan anggaran DBHCHT itu, RSUDMA Sumenep sudah memiliki tiga ambulan. Ditambah satu lagi ambulan dari anggaran DBHCHT.
Tambahan satu unit ambulan dari anggaran DBHCHT tersebut dilengkapi dengan peralatan emergensi, dengan itu pasien yang dirujuk dari RSUDMA Sumenep terkontrol dengan baik.
Kemudian untuk UPS sendiri dibutuhkan rumah sakit pada saat emergensi, terutama di ruang operasi. Pada saat terjadi mati daya listrik, UPS ini berfungsi untuk menstabilkan.
“Jika terjadi gangguan atau daya listrik mati, maka akan disupport UPS sehingga tetap stabil. Kekuatannya bisa bertahan sekitar 30 menit,” kata Direktur RSUDMA Sumenep, Erliyati, pada pewarta, Sabtu (2/10).
Saat ini, kata dia, rumah sakit juga melakukan pengadaan peralatan operasi, untuk melancarkan tindakan, seperti meja kemoterapi, dan hepafilter untuk menyaring udara di ruang perawatan. Alat tersebut sangat penting terutama di era pandemi Covid-19 ini.
Dia menjelaskan, semua rencana pengadaan sarana dan prasarana kesehatan dari anggaran DBHCHT ini demi meningkatkan layanan kesehatan. Utamanya di RSUDMA Sumenep.
“Semua rencana itu akan direalisasikan sebelum tutup tahun anggaran tahun 2021,” jelasnya.