PAMEKASAN, MaduraPost – Klinik dr Fajar Habibi di Jalan Raya Waru – Pasean jadi contoh rumah sakit kesehatan buruk pelayanan pasca muncul kasus hilangnya motor keluarga pasien.
Buruk yang dimaksud kurangnya sikap responsif dari pihak manajemen klinik dalam menyikapi motor kehilangan kepada korban.
Padahal korban tidak memaksa motor hilang harus kembali ada, namun setidaknya ada tanggung jawab moril dari pihak klinik untuk memandang belas kasihan seseorang yang ditimpa musibah.
Mukra korban dari kasus ini pun tidak banyak berkutik, setelah Direktur Klinik, Fajar Habibi, dengan gagahnya berbicara soal hukum dan undang-undang serta kebijakan yang diterapkan.
Intinya klinik tidak bertanggung jawab bila ada sesuatu barang yang hilang milik pasien.
Bahkan diakui oleh Fajar, barang hilang bukan hanya kali ini saja, sebelumnya handphone milik keluarga pasien juga pernah mengalami hal yang sama.
Sikap dari pihak klinik pun tidak berubah, kehilangan tersebut tidak direspons dan disikapi serius.
Fajar mencontohkan rumah sakit sekelas Puskesmas. Menurutnya di sana keamanan soal parkir ada sebagian yang juga tidak diperhatikan. Artinya ketika motor diparkir sudah semestinya jadi tanggung jawab dan kewaspadaan pemilik.
Manajemen di kliniknya, parkir memang tidak dipungut biaya. Dari dasar gratis inilah, klinik dari persoalan keamanan motor bila ada kehilangan justru tidak bertanggung jawab.
Sebelumnya, Mukra salah seorang keluarga pasien di Klinik dr Fajar Habibi di Jalan Raya Waru – Pasean nahas ketiban musibah. Warga Desa Dempo Timur tersebut sepada motornya hilang diparkiran klinik.
Informasi ini berhembus setelah media ini mencoba menghubungi korban. Ia bersedia dimintai keterangan. Menurutnya peristiwa kehilangan tersebut sudah berjalan hampir seminggu, tepatnya pada Jumat (21/5) pagi.
Ceritanya, saat itu Mukra mengantar keluarganya untuk mendapatkan pertolongan dari klinik. Karena baru masuk tengah malam, ia pun kelelahan dan tertidur. Seperti biasanya sepeda motor yang dikendarai langsung masuk ke kawasan parkir.






