Scroll untuk baca artikel
Daerah

Cerita Kapolres Pamekasan Baru Berhasil Bujuk Anaknya Mau Dikhitan: Dulu Takutnya Minta Ampun!

Avatar
8
×

Cerita Kapolres Pamekasan Baru Berhasil Bujuk Anaknya Mau Dikhitan: Dulu Takutnya Minta Ampun!

Sebarkan artikel ini
Kapolres Pamekasan AKBP Jazuli Dani Irawan. (MaduraPost/ist)

PAMEKASAN, MaduraPost – Kapolres Pamekasan, Jawa Timur, AKBP Jazuli Dani Irawan, punya cerita menarik dengan keluarganya. Salah satunya ia baru berhasil membujuk sang buah hatinya yang baru masuk SMP mau dikhitan atau disunat.

“Wah kalau dulu sebelumnya sejak SD takutnya minta ampun. Sekarang dia baru mau, Alhamdulillah minta doanya ya teman-teman,” kata AKBP Dani saat kegiatan silaturahmi dengan wartawan di Selasar Rumah Dinas Kapolres Pamekasan yang dihadiri para wartawan, Rabu (20/12/2023).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Panitia MTQ XXX Pamekasan Abaikan Penilaian Juri, Juara III Dianulir Dengan Cara Dholim

Alasan AKBP Dani meminta doa keselamatan itu, karena beberapa hari ke depan, keluarganya baru akan mengkhitan atau menyunat putranya yang nomor dua. Sang buah hatinya tersebut, di usia 11 tahun baru lulus SD dan mau masuk SMP di Kota Surabaya.

“Dari awal anak saya tidak mau disunat. Ini baru mau masuk SMP, ia mau dan bersedia untuk disunat. Doanya ya teman-teman,” pintanya.

Pasalnya, AKBP Dani mengajak sejumlah wartawan di Kota Gerbang Salam bersinergi dan bersatu untuk saling menjaga harkamtibmas daerah sebagaimana yang menjadi tugas aparat kepolisian.

Baca Juga :  Polisi Gerebek Lokasi Judi di Kos-Kosan Nyalabuh Laok Pamekasan, Pemilik Diduga Turut Memfasilitasi

Akan tetapi, jika ada kesalahan dan kekeliruan, mantan Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jawa Timur, minta untuk ditegur dengan cara perkawanan. Sehingga tidak terjalin sesuatu hal yang kurang enak dirasakan.

“Jika nanti dalam kinerja kami ada kesalahan dan kekeliruan, silakan teman-teman tegur kami dengan cara perkawanan,” tambah AKBP Dani.

Lebih lanjut, AKBP Dani menceritakan status dirinya sebagai aparat penegak hukum. Mulai dari orang kedua orang tuanya, yakni sang ayah asal Cirebon, Jawa Barat, sementara sang ibunda asal Klaten, Jawa Tengah.

Baca Juga :  LPPK Sebut Tata Niaga Tembakau di Pamekasan Terindikasi Melanggar UU No 8 Tahun 1999

Ayahnya merupakan seorang polisi sejak masuk hingga pensiun dengan pangkat Bintara Tamtama, hingga akhirnya AKBP Dani sendiri lahir dan besar di Jakarta. Sedangkan AKBP Dani mengaku lahir tahun 1982 dan memiliki seorang istri dan dianugerahi tiga keturunan.***