SUMENEP, MaduraPost – Transportasi perintis berupa bus Damri dengan kapasitas 27 penumpang yang beroperasi di Kepulauan Kangean, Sumenep, menuai kritik dari masyarakat setempat.
Banyak warga menilai keberadaan bus tersebut tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi mereka.
Bus ini sebelumnya telah diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep pada Senin, 25 Maret 2024.
Namun, sejak beroperasi, warga merasa keberadaannya kurang efektif dan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Keluhan tersebut mencuat melalui akun Instagram @Kangeanesia pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Dalam unggahan tersebut, akun tersebut menyebut bahwa bus Damri di Kepulauan Kangean tidak berguna dan hanya sekadar proyek seremonial tanpa manfaat nyata bagi masyarakat.
“Cuma Heboh-heboh Seremonial, Abis Itu Nongol, Rame Bentar Buat Coba-coba, Abis itu Anyep. Tapi Nasi Sudah Menjadi Bubur. Bus Udah Hadir Di Kangean. Daripada Bantuan Ini Makin Gak Guna dan Jadi Candi, Mending Ramaikan Sekalian Yuk. Udah Buka Trayek dari Pelabuhan Betogulok sampai Kajuaro,” tulis akun tersebut, seperti dikutip MaduraPost pada Jumat, (7/2).
Selain itu, akun @Kangeanesia juga mengunggah ulang pernyataan dari akun @MahasiswaKangean, yang mengusulkan agar bus tersebut dimanfaatkan untuk aktivitas di bulan Ramadhan, seperti ngabuburit bersama.
Bahkan, mereka menyarankan agar bus digunakan untuk berbagai keperluan lain jika memang tidak bisa dijual atau ditukar dengan kendaraan lain yang lebih berguna.
“Mau dijual juga iya kalo laku, mau dituker damkar juga susah. Mending pake ajalah, diramein sekalian. Angkut ikan, angkut beras, angkut apa aja bebas,” tambahnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Seksi (Kasi) Angkutan Dinas Perumahan, Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) Sumenep, Farid Cahyadi menjelaskan, bahwa bus Damri tersebut merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Bantuan ini diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP-DRJD 5958 Tahun 2024, yang menetapkan jaringan trayek angkutan jalan perintis untuk tahun 2025.
“Saat ini sudah beroperasi kembali sejak 20 Januari 2025,” kata Farid.
Ia berharap, keberadaan bus Damri ini bisa benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat Kepulauan Kangean sebagai angkutan jalan yang berkelanjutan.
“Semoga menjadi angkutan jalan tetap yang bermanfaat bagi masyarakat dengan makin banyaknya warga yang memanfaatkan transportasi perintis ini,” tandasnya.***