SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Berita

Bupati Sumenep Jadi Pengantin Baru

Avatar
×

Bupati Sumenep Jadi Pengantin Baru

Sebarkan artikel ini
BUDAYA. Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo bersama istri, Nia Kurnia Fauzi, saat mengenakan baju ala keraton di prosesi pelantikan Arya Wiraraja di Kota Tua Kecamatan Kalianget. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Potret Bupati yang Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam prosesi pelantikan Arya Wiraraja di Kota Tua Kecamatan Kalianget layaknya pengantin baru. Sabtu, 28 Oktober 2023.

Terlihat, Bupati Fauzi bersanding dengan sang istri, Nia Kurnia Fauzi, dalam peringatan Hari Jadi ke 754 Kabupaten Sumenep, disusul pejabat lain yang mengenakan kostum ala keraton.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Baju ala keraton ini kerap menjadi kostum yang acap kali digunakan oleh kedua mempelai pengantin saat resepsi pernikahan.

Kain ‘samper’ batik khas keraton bercorak keemasan warna merah merekah membuat Bupati Fauzi bersama sang istri seperti pengantin baru.

Hari Jadi ke 754 Kabupaten Sumenep tahun ini dipusatkan di Kota Tua Kecamatan Kalianget dan berhasil menyedot animo masyarakat, sesuai tema ‘Masa Kejayaan’.

Baca Juga :  KPU Sumenep Resmi Tutup Pendaftaran Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Pilkada 2024

Ribuan sorot mata memandang Bupati Fauzi dan sang istri, Nia Kurnia Fauzi. Keduanya menyapa warga dengan sumringah hingga sorak sorai bertaburan.

Bupati Fauzi mengatakan,
untuk mengajak generasi saat ini tidak melupakan sejarah bahwa di kecamatan yang memiliki nilai sejarah.

ACARA. Prosesi pelantikan Arya Wiraraja di Kota Tua Kecamatan Kalianget, oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo. (Istimewa for MaduraPost)

“Kami sengaja melangsungkan prosesi ini di Kecamatan Kalianget alasannya Kecamatan itu dalam catatan sejarah merupakan satu-satunya Kota berkonsep modern di Madura,” kata Bupati Fauzi di sela-sela prosesi Arya Wiraraja di Kecamatan Kalianget, Sabtu (28/10) pagi.

Baca Juga :  Penggerak PKK Sampang Bentuk Kelompok Dasawisma di Desa Krampon

Diketahui, Kota Tua Kalianget secara infrastruktur dari penataan kota sudah lebih modern dan maju dibandingkan kota lain di Madura, bahkan nusantara yang pembangunannya terjadi pada masa VOC sejak 1705 Masehi.

Sehingga, seiring kekuasaan VOC itu membangun berbagai sarana, seperti pelabuhan, benteng Loji Kantang dan benteng Kalimo’ok.

Sejarah peninggalan Kota Tua Kalianget lainnya hingga saat ini yang masih ada antara lain, pos jaga kuno bergaya Eropa dan Belanda.

Gedung pembangkit listrik yang didirikan pada tahun 1914 dengan arsitektur yang juga cantik dan artistik, lokomotif dan lori.

“Dahulu seringkali dipakai untuk mengangkut garam dari ladang-ladang garam, pelabuhan tua, serta cerobong pabrik,” kata Bupati Fauzi menjelaskan dalam sambutannya.

Baca Juga :  Pemkab Melalui Dinsos P3A Sumenep Salurkan Puluhan Hewan Kurban, Ini Rinciannya!

Diharapkan, dengan digelarnya drama kolosal prosesi Arya Wiraraja sebagai Adipati Sumenep di Kota Tua Kalianget, masyarakat tidak melupakan perjalanan sejarah Kabupaten Sumenep termasuk Kecamatan Kalianget yang penuh masa kejayaan.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun harmoni menuju masa kejayaan dengan gotong-royong memajukan Kabupaten Sumenep,” ujar Bupati Fauzi.

Di lokasi, prosesi Arya Wiraraja disaksikan ribuan masyarakat yang ingin melihat secara langsung drama kolosal dan kirab budaya.

Pada puncak event ini menampilkan berbagai seni budaya, di antaranya tari kreasi, tari kolosal, topeng dalang, tari juwak, serta pawai tujuh kereta kencana, jaran serek dan tongtong serek.***

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.