SUMENEP, MaduraPost – Jika sebelumnya klaster virus Corona memang telah menjelma di tingkat lokal, kini klaster-klaster baru sudah semakin mulai bermunculan. Bukan hal baru lagi, jika klaster baru itu telah merambah di kalangan perkantoran.
Bukan alasan pula jika para pejabat di perkantoran tersebut beberapa orang telah terindikasi virus asal kota Wuhan China itu. Kabar Kepala Dinas (Kadis) hingga pejabat tinggi lambat laun merambah terjangkit virus Corona sudah mulai tersebar.
Sebelumnya santer kabar di media sosial (Medsos), lebih tepatnya akun Instagram (IG) milik istri Bupati Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyatakan jika suaminya yaitu Busyro Karim terpapar Covid-19.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam status IG @fitri_busyro pada 16 Desember 2020 sekitar pukul 22.00 WIB kemarin, mengirimkan pesan di akun pribadi yang bertuliskan :
“Alhamdulillah dengan ini kami sampaikan bahwa sejak Senin tanggal 14 Desember 2020, ibu dan Buya menjalani isolasi di RSHU karena terkonfirmasi atau terkena covid-19 dengan gejala ringan. Untuk itu kami tetap mengimbau masyarakat untuk terus ketat dalam menerapkan protokol kesehatan mohon doanya agar segera diberi kesehatan kembali,” tulis istri Bupati Sumenep dalam akun IG pribadinya tersebut.
Mendengar kabar itu, sontak para netizen pun langsung membanjiri kolom komentar. Komentar pertama yakni akun @softexpembalut menanyakan keadaan bayi kecil dari pasangan Bupati dan istrinya tersebut.
“Bayinya yang kecil gimana ?,” tulis @softexpembalut.
Kemudian, @fitri_busyro membalas komentar @softexpembalut, bahwa dirinya, suami, dan anaknya ikut terjangkit Covid-19.
“Iya, positif juga,” jawabnya di kolom komentar.
Hingga saat ini, Kamis (17/12/2020), terpantu 189 komentar di IG pribadi milik istri Bupati Sumenep itu meluap komentar. Menanggapi hal itu, Humas Covid-19 Kabupaten Sumenep juga menuliskan dalam rilisnya yang tertuang di akun IG @kominfosumenep, sekitar pukul 23.00 WIB (16/12/2020), bahwa kebenaran Bupati Busyro Karim terkonfirmasi positif Covid-19 adalah benar dan nyata.
“Menyampaikan informasi dari direktur RSUD Sumenep bahwa yang terhormat bapak Bupati dan ibu Bupati berdasarkan hasil sweep hari Minggu tanggal 13 Desember 2020, dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala awal batuk pilek dan demam. Menimbang kehati-hatian dan penuhnya ruangan RSUD Sumenep, maka beliau dirujuk ke RS Husada Utama Surabaya, pada senin tanggal 14 Desember 2020 pagi untuk menjalani isolasi atau perawatan. Kondisi klinis saat ini sudah mulai membaik dengan saturasi oksigen normal,” tulisnya.
Dalam pesan itu, akun IG @kominfosumenep juga mengajak warga untuk tetap mengikuti protokol kesehatan (Proses) yang ada.
“Mengingatkan kembali kepada masyarakat Sumenep, khususnya untuk selalu menjaga kesehatan dengan melakukan 3 M (Mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak). mohon doanya agar beliau bisa segera pulih dan bisa beraktifitas kembali,” terang Humas Covid-19 Kabupaten Sumenep dalam rilisnya.
Sementara itu, dikonfirmasi lebih jauh, Kepala Diskominfo Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya yang saat juga menjabat sebagai ketua percepatan dan penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep mengatakan bahwa tidak terlalu berkomentar terlalu banyak.
“Kan sudah saya rilis tadi malam. Sudah ! kalau sudah di rilis saya tidak akan memberikan informasi. Baya ya ?,” ucapnya saat dikonfirmasi Madurapost.net, Kamis (17/12).
Ditanya soal jumlah jajaran petinggi atau pejabat di Kabupaten Sumenep yang ikut terpapar Covid-19, pihak menyebutkan jika hal itu menjadi privasi per-individual.
“Saya khawatir anda akan dituntut jika mereka tidak berkenan. Karena ini kan menjadi privasi mereka,” tegas Dian, sapaan akrab Ferdiansyah Tetrajaya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 berikut nama penyakit dan virusnya telah menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Tak ayal jika informasi masyarakat yang tertular virus tersebut lantang dan tidak semuanya harus diberitakan.
“Selama yang bersangkutan tidak mau menyebutkan ya itu menjadi privasi mereka. Selama ini, masalah Covid-19 ini bukanlah masalah yang seksi untuk diberitakan. Siapapun bisa terkena oleh virus ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, catatan Diskominfo dalam peta sebaran Covid-19 di Kabupaten Sumenep pada (16/12/2020) terlihat suspek 23, kasus terkonfirmasi 864, terkonfirmasi selesai isolasi 770, terkonfirmasi meninggal 45. Terhitung, dari 27 Kecamatan yang ada, 1 berstatus zona merah, 8 zona oranye, 12 zona kuning, dan 6 zona hijau. (Mp/al/kk)