Scroll untuk baca artikel
Daerah

BRIDA Sumenep Rampungkan Studi Digitalisasi Pendidikan, Ungkap Kelemahan Infrastruktur

Avatar
11
×

BRIDA Sumenep Rampungkan Studi Digitalisasi Pendidikan, Ungkap Kelemahan Infrastruktur

Sebarkan artikel ini
RAPAT. Potret BRIDA Sumenep bersama BRIN duduk bersama secara daring, bahas usulan kajian RIPJPID permasalahan daerah pada 10 Mei 2025 lalu. (Istimewa for MaduraPost)
RAPAT. Potret BRIDA Sumenep bersama BRIN duduk bersama secara daring, bahas usulan kajian RIPJPID permasalahan daerah pada 10 Mei 2025 lalu. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyelesaikan sebuah studi terbaru yang mengkaji pengelolaan institusi pendidikan di tengah arus digitalisasi yang semakin pesat.

Penelitian ini membedah tantangan dan potensi yang dihadapi lembaga pendidikan dalam menyesuaikan diri dengan era Revolusi Industri 4.0, serta merumuskan sejumlah saran strategis guna meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kajian tersebut merupakan hasil kerja sama antara BRIDA dan Universitas Al-Amien (UNIA) Prenduan, dan diberi judul “Manajemen Lembaga Pendidikan di Era 4.0: Peluang dan Tantangan”. Proyek ini dituntaskan pada akhir Desember 2024.

Baca Juga :  Jelang Nataru 2026, Bupati Fauzi Tekankan ASN Sumenep Tingkatkan Layanan Publik

Sekretaris BRIDA Sumenep, Abd. Kahir mengungkapkan, bahwa hasil penelitian menunjukkan adanya tren positif dalam penerapan sistem pendidikan berbasis digital di wilayah tersebut.

Namun, ia mengingatkan bahwa masih banyak aspek yang perlu dibenahi secara menyeluruh agar transformasi digital ini benar-benar maksimal.

“Penelitian kami menemukan bahwa hambatan terbesar terletak pada aspek infrastruktur. Banyak wilayah, terutama daerah terpencil, masih belum tersentuh jaringan internet yang memadai maupun fasilitas penunjang lainnya,” ucap Kahir belum lama ini, Senin (9/6).

Baca Juga :  Kementerian Pariwisata Salurkan Bansos Kepada Pelaku Destinasi Wisata yang Terdampak Covid-19

Hasil studi ini, lanjutnya, sudah disampaikan kepada instansi terkait, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan pendidikan di masa mendatang.

Salah satu rekomendasi kunci dari laporan tersebut adalah mendorong institusi pendidikan untuk lebih tanggap terhadap perkembangan teknologi digital. Hal ini dianggap penting agar mutu pendidikan dapat terus berkembang mengikuti zaman.

“Kami telah menyerahkan rekomendasi tersebut. Namun, proses implementasinya kemungkinan baru akan dibahas lebih lanjut untuk dimasukkan dalam kebijakan tahun berikutnya,” imbuh Kahir.

Baca Juga :  PJJ Untuk Siswa Dinilai Kurang Efektif Jika Kembali Diterapkan di Sumenep

Lebih jauh, BRIDA juga mengimbau keterlibatan aktif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah desa hingga pihak pengelola sekolah, agar akses digital dapat menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini tertinggal dalam hal teknologi.

Kahir juga menyoroti perlunya pengawasan dalam penggunaan internet di kalangan pelajar. Ia menekankan pentingnya sinergi antara guru dan orang tua dalam menciptakan ruang digital yang sehat dan aman bagi anak-anak.

“Kolaborasi pengawasan antara pihak sekolah dan keluarga sangat krusial guna meminimalisir dampak buruk dunia digital terhadap anak-anak didik,” tukasnya.***