BRIDA Sumenep Matangkan Peta Jalan Pengembangan IPTEK, Fokus pada Komoditas Unggulan dan Isu Daerah

Avatar

- Jurnalis

Sabtu, 19 April 2025 - 18:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFIL. Potret Kepala BRIDA Sumenep, Benny Irawan, saat ditemui pewarta di kantornya belum lama ini. (Istimewa for MaduraPost)

PROFIL. Potret Kepala BRIDA Sumenep, Benny Irawan, saat ditemui pewarta di kantornya belum lama ini. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) kini tengah merancang Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sebagai panduan strategis pembangunan berbasis riset dan inovasi.

Penyusunan dokumen ini sedang dalam proses konsultasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Langkah ini diambil guna memperkuat daya saing komoditas lokal serta mempercepat laju pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi dan inovasi.

Kepala BRIDA Sumenep, Benny Irawan menyampaikan, bahwa ada tiga poin utama yang menjadi fokus dalam dokumen tersebut. Pertama, terkait identifikasi produk unggulan daerah yang potensial untuk dikembangkan.

Baca Juga :  Ra Ibong Apresiasi Kinerja Mensos Tri Rismaharini Dalam Pengentasan Kemiskinan

Kedua, membahas persoalan-persoalan mendasar yang selama ini menghambat kemajuan daerah. Dan ketiga, penyusunan dilakukan berdasarkan kajian ilmiah dan berbasis data.

“Tiga aspek itu yang menjadi dasar. Produk unggulan, isu-isu prioritas daerah, dan riset berbasis bukti,” ungkapnya pada wartawan belum lama ini, Sabtu (19/4).

Benny menambahkan, penyusunan peta jalan ini adalah mandat nasional yang harus dipenuhi oleh setiap pemerintah daerah di Indonesia. Dokumen yang sedang difinalisasi tersebut akan digunakan sebagai rujukan kebijakan hingga tahun 2029.

“Ini akan menjadi dokumen strategis lima tahunan, berlaku mulai 2025 sampai 2029,” ujarnya menegaskan.

Baca Juga :  Bagi Lansia yang Ingin Divaksin Tidak Usah ke Puskesmas, Ini Kata Dinkes Sumenep

Dokumen ini telah memetakan sejumlah persoalan kunci yang dihadapi sektor-sektor strategis di Sumenep. Tujuannya adalah agar dapat disusun langkah-langkah solutif yang berbasis teknologi untuk mendongkrak keunggulan daerah.

Berikut rincian isu-isu utama yang telah diidentifikasi:

1. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Permasalahan utama dalam sektor ini meliputi keterbatasan permodalan dan pembiayaan, rendahnya kapasitas sumber daya manusia (SDM), kendala infrastruktur dan aksesibilitas, ketergantungan terhadap musim dan kondisi cuaca, serta pasar yang sempit dan persaingan yang ketat.

2. Sektor Akomodasi, Makanan, dan Minuman

Industri jasa ini menghadapi tantangan seperti minimnya modal untuk pengembangan fasilitas, lemahnya promosi dan citra merek, SDM yang belum siap secara profesional, hambatan dalam akses menuju lokasi usaha, serta kurangnya inovasi dalam produk dan layanan.

Baca Juga :  RSUDMA Sumenep Naik Status Tipe B di Awal Kepemimpinan Kedua Bupati Achmad Fauzi

3. Sektor Kerajinan dan Pariwisata

Pada sektor ini, tantangan utamanya meliputi terbatasnya akses pasar dan promosi produk kerajinan, pengelolaan destinasi wisata yang belum maksimal secara profesional, ketergantungan pada tenaga kerja lokal, kesulitan dalam mendapatkan modal untuk inovasi dan pengembangan fasilitas, serta kurangnya penetrasi pasar internasional.

Dengan pemetaan permasalahan ini, BRIDA berharap dapat menghadirkan solusi inovatif dan berbasis teknologi yang tepat guna, untuk memperkuat keunggulan kompetitif daerah ke depan.***

Penulis : Miftahol Hendra Efendi

Editor : Nurus Solehen

Sumber Berita : Redaksi MaduraPost

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

RUPS Bank Jatim 2025 Disebut Terkelam, Jaka Jatim Desak Gubernur Bongkar Dugaan Kredit Fiktif Rp569,4 Miliar
Jaka Jatim Desak KPK Tetapkan Tersangka dalam Dugaan Korupsi Hibah Gubernur
Gejolak Politik Desa di Sampang: 11 Operator Diberhentikan di Banyuates, Siskeudes Mandek, Warga Gedor Kantor DPMD
Kisruh Siskeudes di Sampang: 11 Desa Terblokir, Operator Dipecat Sepihak Tanpa Prosedur di Banyuates
Kekayaan Kepala Disporabudpar Sampang Naik Hampir Rp2 Miliar dalam Setahun, Tanpa Utang
Menanti Demokrasi Desa: Jeritan Warga Sampang di Tengah Penundaan Pilkades
Aksi Jilid II, BMM Pamekasan Pertanyakan Pengadaan Mobil Dinas dan Permintaan Jatah Proyek
Kisruh Pemindahan Kantor Desa Tebanah Sampang, Perangkat dan BPD Tolak Tekanan Mentor

Berita Terkait

Kamis, 22 Mei 2025 - 13:14 WIB

RUPS Bank Jatim 2025 Disebut Terkelam, Jaka Jatim Desak Gubernur Bongkar Dugaan Kredit Fiktif Rp569,4 Miliar

Selasa, 20 Mei 2025 - 12:54 WIB

Jaka Jatim Desak KPK Tetapkan Tersangka dalam Dugaan Korupsi Hibah Gubernur

Senin, 19 Mei 2025 - 20:09 WIB

Gejolak Politik Desa di Sampang: 11 Operator Diberhentikan di Banyuates, Siskeudes Mandek, Warga Gedor Kantor DPMD

Senin, 19 Mei 2025 - 18:31 WIB

Kisruh Siskeudes di Sampang: 11 Desa Terblokir, Operator Dipecat Sepihak Tanpa Prosedur di Banyuates

Jumat, 16 Mei 2025 - 10:44 WIB

Kekayaan Kepala Disporabudpar Sampang Naik Hampir Rp2 Miliar dalam Setahun, Tanpa Utang

Berita Terbaru