SUMENEP, MaduraPost – Sebanyak 143 inovasi yang berasal dari berbagai instansi pemerintah maupun masyarakat telah terdaftar di Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Setiap inovasi yang diajukan memiliki keunggulan masing-masing sesuai dengan kebutuhan yang ingin dipenuhi.
“Setiap inovasi memiliki nilai yang khas, karena tujuannya adalah untuk menyelesaikan permasalahan,” ujar Kepala BRIDA Sumenep, Benny Irawan, pada wartawan, Selasa (4/2).
Untuk memastikan efektivitas inovasi-inovasi tersebut, BRIDA Sumenep melakukan proses Monitoring dan Evaluasi (Monev).
Kegiatan ini bertujuan meninjau serta memberikan pendampingan kepada para inovator agar inovasi yang dihasilkan dapat lebih produktif dan berkelanjutan.
Sebagai lembaga yang bertugas mengawal riset dan inovasi di daerah, BRIDA berencana melakukan pendampingan secara rutin bagi para inovator.
Benny juga menekankan bahwa beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum mendaftarkan inovasinya akan mendapatkan kunjungan khusus guna diberikan pembinaan.
“Target kami adalah menjadikan inovasi sebagai budaya kerja dalam organisasi pemerintahan di Kabupaten Sumenep,” tambahnya.
Namun, dari ratusan inovasi yang telah terdaftar, sebagian besar masih berfokus pada penyempurnaan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelayanan publik.
Inovasi yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih belum terlihat.
“Mudah-mudahan setelah kunjungan dan evaluasi ini, ada inovasi yang memiliki nilai ekonomi. Bisa jadi ada yang belum terungkap kepada kami saat ini,” jelas Benny.
Ia berharap, semakin banyak individu maupun organisasi yang termotivasi untuk menciptakan inovasi, terutama dengan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang ada di sekitar mereka.
Berikut daftar inovasi yang telah dimonitoring oleh BRIDA Sumenep:
Senin, 17 Februari 2025
1. BAPPEDA – SIMPEL (Sistem Informasi Manajemen Pengendalian, Evaluasi, dan Pelaporan Pembangunan Daerah).
2. BKPSDM – LAYAK MANIS (Layanan Pensiun Duduk Manis).
3. DKUPP – NGOPI SUSU TENANG (Ngopeni Sumenep Sumekar dengan Tera dan Tera Ulang Gratis).
4. Dinas Perikanan – SI CAKEP (Aplikasi Cerdas Kelembagaan Perikanan).
5. INSPEKTORAT – Inovasi meliputi AKRILIK AOLENG, APLIKASI E-DAFTAR, SIMAMONG, SISUMONG, BLUTRACKER, CUKIRDIO, SARONIN, dan MRS.
6. DPMTSP – SINANTI (Sistem Pelayanan Perizinan Terintegrasi).
Selasa, 18 Februari 2025
1. BAGIAN PROKOPIM – SEMANIS BESTI (Serap dan Melayani Aspirasi Masyarakat Bersama Bupati).
2. BAGIAN HUKUM – SIPBRO (Sistem Pembentukan Produk Hukum Daerah).
3. DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP – KULTURA (Kunjungan Literasi di Rumah Dongeng Anak).
4. DLH – PRODUKSI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI AIR LIMBAH SAMPAH (LINDI).
5. DINAS PENDIDIKAN – ALADINE DENGAN URL.
6. DKPP – Inovasi meliputi SI LAHAN, PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN METODE PODCAST DI BPP GAPURA, dan DIGITALISASI PEMASARAN PRODUK PERTANIAN (DPPP).
Rabu, 19 Februari 2025
1. DISDUKCAPIL – Inovasi meliputi KARE MATOR, ANANDA KITA, CENDEKIA, CITA SAMAWA, DERMA KAMELA, DUTA KENCANA, DUTA POS, KANGMAS SETIA, PADUKA, PDKT, SEPEDIS, dan SPONTAN LAPOR BUPATI.
2. DISKOMINFO – Inovasi meliputi INFO RAISA, PARJUGE, SiCloud-Sumenep, SiKaPal, dan BERANI SIMPLE.
3. DINKES P2KB – Inovasi meliputi ANTI MAGER, MATA STUNTING, SIPATIKA, SIAP LAHIR, GEMAS PUJA SERA, GERCEP SEHAT, dan SPODS SPM.
4. PUSKESMAS PAMOLOKAN – Inovasi meliputi LAKAR BERES, MATCHA, HEYLINK, KANCANA ATE, MIMI PERI KATE, PONDASI, dan YUTUBER KELILING.
5. PUSKESMAS PANDIAN – Inovasi meliputi ELIT TEMULAWAK, OJOK NING MAS DIAN, SIGAP SAMPAH, DAGU LINA SANTIK, SI CANTIK PENTING, dan OSST.
Kamis, 20 Februari 2025
1. PUSKESMAS BATUAN – KEPITING BATUAN.
2. KELURAHAN KEPANJIN – Inovasi meliputi KEJUBEL, PESAN KLIMAK, BERDADU, dan SIPELOK KEPANJIN.
3. PUSKESMAS MANDING – Inovasi meliputi GAS CTPS, LA JEDA SUPEN TB, dan PUSAKA LINGGA SAKTI.
4. PUSKESMAS TALANGO – JEMARI PTM.
5. KECAMATAN TALANGO – JAMPER +.
6. PUSKESMAS KALIANGET – PUSAKA SI GENDIS.
Senin, 24 Februari 2025 – Selasa, 25 Februari 2025
Puluhan inovasi lainnya dari berbagai instansi, puskesmas, dan kecamatan juga telah mendapat monitoring dari BRIDA Sumenep.
Inovasi-inovasi tersebut mencakup berbagai bidang, mulai dari pelayanan publik, kesehatan, lingkungan, hingga teknologi informasi.
Benny menegaskan, bahwa inovasi harus terus dikembangkan dan tidak boleh berhenti.
“Inovasi tidak boleh mandeg, harus sustainable dan konsisten. Hal itu dilakukan dengan cara dirawat,” tandasnya.***