SUMENEP, MaduraPost – Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sumenep, Benny Irawan, menilai keterlibatan masyarakat merupakan faktor utama dalam menjaga keberlangsungan destinasi wisata, khususnya Pantai Galung yang berada di Desa Juruan Daya, Kecamatan Batuputih.
Benny menegaskan, konsep pariwisata berbasis masyarakat bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan untuk menjamin keberlanjutan destinasi.
“Masyarakat secara mandiri harus menjadi cikal bakal pengembangan pariwisata yang ada. Keberlanjutan Pantai Galung sangat bergantung pada sejauh mana masyarakat mau dan mampu mengelolanya,” kata Benny, Sabtu (20/9).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa inovasi menjadi unsur penting yang tidak bisa dipisahkan dari pengembangan sektor pariwisata. Namun, inovasi tidak selalu harus berupa hal besar atau rumit.
“Membuat sesuatu yang lebih mudah, murah, cepat, dan lebih baik dari sebelumnya itu sudah masuk kategori inovasi,” terang Benny.
Selain itu, Benny menyoroti pentingnya penerapan teknologi digital dalam sistem pengelolaan wisata.
Menurutnya, digitalisasi justru bisa menjadi langkah sederhana namun berdampak besar terhadap daya tarik Pantai Galung.
“Sistem pengelolaan harus dibuat secanggih mungkin, termasuk memanfaatkan informasi berbasis digital yang bisa dilakukan masyarakat Desa Juruan Daya,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Benny juga menekankan perlunya kerja sama lintas sektor untuk mendukung kemajuan pariwisata di Pantai Galung. Kolaborasi, katanya, tidak bisa hanya mengandalkan peran akademisi.
“Kolaborasi tidak hanya melibatkan akademisi, tetapi juga unsur swasta, investor, bahkan media. Peran media sangat penting untuk mempublikasikan potensi wisata yang ada di Pantai Galung,” tegasnya.
Dengan adanya sinergi antara masyarakat lokal, penerapan inovasi, serta dukungan dari berbagai pihak, Benny optimistis Pantai Galung dapat berkembang menjadi salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Sumenep.***






