Scroll untuk baca artikel
Investigasi

Beras Bulog di Sokobanah Daya Diduga Dipotong, Pendamping PKH Hadir tapi Diam

Avatar
14
×

Beras Bulog di Sokobanah Daya Diduga Dipotong, Pendamping PKH Hadir tapi Diam

Sebarkan artikel ini
Pendamping pkh sibuk melayani masyarakat sokobanah daya yang mendapatkan bantuan beras bulog dari pemerintah (foti: istimewa for madurapost).

SAMPANG, MaduraPost – Penyaluran bantuan pangan beras Bulog di Desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, memunculkan dugaan penyimpangan serius. Bantuan yang seharusnya diterima utuh oleh keluarga penerima manfaat (KPM) hanya sampai setengahnya, sementara pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang berada di lokasi terkesan menutup mata.

Data yang diperoleh MaduraPost menyebutkan, pembagian bantuan dilakukan pada Rabu (29/07/2025). Sesuai ketentuan, setiap KPM berhak menerima dua karung beras masing-masing 10 kilogram. Namun, warga menyebut hanya satu karung yang dibawa pulang.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  CV. Firman Jaya Diduga Kerjakan Proyek Hotmix Rekkerrek – Banyupelle tak Sesuai RAB

“Waktu difoto saya pegang dua karung atau 20 kilo. Tapi pulangnya cuma dikasih satu karung isi 10 kilo,” kata seorang warga, Jumat (01/08/2025).

Pendamping PKH, Slamet, yang hadir di tengah proses penyaluran, mengklaim perannya hanya sebatas memantau. “Pendamping hanya monitor, Mas. Kalau masalah kebijakan itu dari desa,” ujarnya singkat melalui pesan singkat, lalu mengarahkan wartawan menghubungi Penjabat (Pj) Kepala Desa Sokobanah Daya.

Baca Juga :  Komitmen SMAN 1 Ketapang Dalam Rangka HUT Kabupaten Sampang ke 398

Namun, saat ditanya apakah ia mengetahui adanya pengurangan jatah beras, Slamet memilih bungkam. Padahal, sesuai fungsi, pendamping PKH menjadi penghubung penting antara penerima bantuan dan pemerintah, sekaligus pengawas lapangan agar distribusi sesuai ketentuan. Sikap diam ini menimbulkan tanda tanya besar—apakah ia tidak tahu, atau memilih tidak bicara?

Pj Kepala Desa Sokobanah Daya, Munasib, juga menghindar dari penjelasan tegas. “Coba koordinasi ke Mentor Boss,” katanya singkat. Ia mengaku hadir saat kegiatan pembagian, tetapi baru tiba siang karena masih mengajar.

Baca Juga :  JCW Jatim Akan Bongkar Dugaan Korupsi Bansos BPNT di Sampang

Hingga berita ini diturunkan, pemerintah desa dan Dinas Sosial Kabupaten Sampang belum memberikan klarifikasi resmi. Sementara itu, warga mendesak Dinas Sosial dan Inspektorat segera mengusut tuntas dugaan pemotongan bantuan ini, termasuk peran pihak yang seharusnya mengawasi di lapangan.