Scroll untuk baca artikel
Berita

Begini Pesan Bupati Sumenep Untuk Petani di Musim Tanam Tembakau Tahun Depan

Avatar
6
×

Begini Pesan Bupati Sumenep Untuk Petani di Musim Tanam Tembakau Tahun Depan

Sebarkan artikel ini
WAWANCARA. Potret Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, saat diwawancara media dalam sebuah acara beberapa waktu lalu. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengulas tuntas soal kebutuhan petani saat masuk musim tanam tembakau. Minggu, 3 Desember 2023.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pemateri utama (keynote speaker) di acara Focus Group Discussion (FGD) tembakau yang digelar DPC PWRI Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu (2/12/2023) kemarin.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bupati Fauzi juga menyambut baik kegiatan yang digelar DPC PWRI Sumenep tersebut. Diketahui, FGD tembakau ini bertajuk ‘Menakar Kebutuhan Tembakau 2024’.

Kegiatannya berlangsung di Edutorium Jagha Tembha UNIBA Madura, Kecamatan Batuan, Sabtu siang.

Bupati Fauzi menyampaikan, melalui FGD tersebut pemerintah daerah ingin menerbitkan ruang kepada para petani terkait harga tembakau yang ada di Kabupaten Sumenep.

“Kami berharap semua pihak bisa bersinergi bagaimana kesejahteraan para petani kita,” kata Bupati Fauzi saat hadir secara virtual di acara itu, Sabtu (2/12) kemarin.

Dia mengatakan, sebagai upaya mendorong kesejahteraan petani, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep terus berupaya memberikan semua kebutuhan sarana dan prasarana pertanian.

Namun, itu semua, kata Bupati Fauzi, harus terdata dengan benar. Sebab itu, apabila ada masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan agar segera melakukan validasi data.

Baca Juga :  Gelar Pertemuan ke-12, Berikut Pesan Ketua Paguyuban Klebun Pantura Sampang Bersatu

“Jadi bantuan pemerintah ini banyak, apalagi anggaran DBHCHT yang sudah dirasakan penuh oleh masyarakat,” tutu Bupati Fauzi.

Pihaknya berharap, kegiatan FGD tembakau yang digelar DPC PWRI Sumenep dapat menjawab semua keluh kesah kesah dan kebutuhan petani tembakau.

“Semoga dengan adanya FGD ini, ada ukuran bersama-sama, serap aspirasi, dan mendapatkan kesejahteraan bersama untuk para petani tembakau,” harap Bupati Fauzi dilanjutkan membuka acara.

Di tempat yang sama, Kepala DKPP Sumenep, Arif Firmanto, menyampaikan komitmen pemerintah daerah melalui dinasnya untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau, yaitu melalui bantuan bibit gratis dan pupuk gratis.

Arif mengatakan, ada banyak faktor yang harus diperhatikan oleh petani agar mendapatkan kesejahteraan, khususnya dari tembakau.

Salah satunya terkait penanaman tembakau harus berdasarkan prediksi yang jitu dan masuk akal.

“Pemerintah tidak bisa membatasi petani dalam menanam tembakau, tapi kami sepakat dengan apa yang disampaikan Ketua PWRI Sumenep Rusydiyono agar petani tidak menanam tembakau hanya berdasarkan keinginan dan luasnya lahan,” kata Arif menjelaskan saat menyampaikan materi secara virtual.

Baca Juga :  Disperkimhub Sumenep Dinilai Lelet Tegakkan Parkir Liar, DPRD Dibikin Geram

Menurutnya, para petani yang hendak menanam tembakau harus berdasarkan prediksi kebutuhan pasar atau pabrikan agar hasil tanam tidak merugi.

Jangan sampai, kata Arif lebih lanjut, mahalnya harga di tahun ini menjadi alasan petani berlomba-lomba menanam tembakau di tahun 2024 mendatang.

“Karena dengan mahalnya harga tembakau tahun ini (musim tanam 2023, red), tidak menutup kemungkinan tahun 2024 petani akan berlomba-lomba menanam tembakau,” kata Arif menerangkan.

Arif juga mengungkapkan, jumlah produksi tembakau yang semakin naik tidak pasti membuat para petani mendapatkan untung besar.

Bisa jadi, itu semua malah membuat harga tembakau anjlok karena jumlah produksi tak sebanding dengan kebutuhan.

Alhasil, bukannya untung, petani malah berpotensi besar mengalami kerugian karena menanam tembakau tanpa memerhatikan kebutuhan pasar maupun pabrikan.

“Maka dari itu, saya sangat sepakat dengan FGD bertema ‘Menakar Kebutuhan Tembakau di tahun 2024’ yang diadakan oleh PWRI, acara ini luar biasa,” kata Arif.

Sebelumnya, Ketua DPC PWRI Sumenep, Rusydiyono menjelaskan, kegiatan FGD tembakau tersebut untuk menemukan solusi dari sejumlah permasalahan petani saat musim tembakau tiba.

Baca Juga :  Dinsos P3A Sumenep Abaikan Instruksi Bupati Soal Bungkus Daging Kurban Pakai Plastik

“Kita juga punya kewajiban dan tanggung jawab bagaimana untuk musim tanam tembakau tahun ini tidak menjadi hal buruk untuk tahun yang akan datang,” kata pria yang akrab disapa Yono ini dalam sambutannya.

Menurut Yono, para petani tidak boleh hanya mengacu pada harga pasar, namun harus paham bagaimana serapan pabrikan tembakau.

“Saat ini kita duduk bersama, mendiskusikan bagaimana persoalan tembakau di tahun 2024 mendatang. Apa yang harus dilakukan petani ke depan, sehingga para petani menanam tembakau tidak hanya soal kebanyakan modal, luas lahan, akan tetapi menemukan nilai jual pasar,” jelas wartawan Nolesa ini.

Diketahui, kegiatan FGD tembakau dengan peserta gabungan kelompok tani (Gapoktan) dari kecamatan penghasil tembakau di Sumenep tersebut berjalan sukses.

Selain Bupati Fauzi dan Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto, panitia juga menghadirkan CEO PT Empat Sekawan Mulia Pamekasan Suhaydi, Ketua DPRD Sumenep H. Abdul Hamid Ali Munir dan CEO PR Bahagia H. Mukmin sebagai pembicara.***