SUMENEP, MaduraPost – Pemkab melalui Bappeda Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar Seminar dan Forum Group Discussion (FGD) bertema kemiskinan. Kamis, 1 Agustus 2024.
Acara tersebut berlangsung di ruang rapat Potre Koneng, Kantor Bappeda Sumenep. Hadir pada acara ini Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo.
Kemudian sejumlah narasumber, dan moderator yang ahli di bidangnya meliputi Prof. Dr. Bagong Suyanto Guru Besar FISIP Unair, dan Joko Santoso Kepala BPS Kabupaten Sumenep, hadir pada kesempatan itu.
Lalu Rahadi, Direktur Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta, sebagai fasilitator FGD.
Seminar dan FGD ini bertujuan untuk membuka wawasan dan menyamakan persepsi tentang kemiskinan, baik dari segi konseptual maupun indikator yang terukur serta fakta di lapangan.
Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto mengatakan, kegiatan ini juga berupaya untuk memetakan berbagai model kemiskinan di Indonesia dan khususnya di Sumenep.
“Menciptakan platform satu data kemiskinan, serta merancang skema evaluasi, monitoring, dan dampak program penanggulangan kemiskinan,” kata Arif dalam keterangannya, Kamis (1/8).
“Tak kalah penting, kegiatan ini juga bertujuan untuk merancang inovasi bentuk, model, dan pola penanggulangan kemiskinan,” kata Arif lebih lanjut.
Sementara it, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Kami sangat serius dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Sumenep. Melalui seminar dan FGD ini, kami berharap dapat memperoleh banyak masukan dan strategi efektif untuk menanggulangi kemiskinan di daerah kami,” kata Bupati Fauzi, Kamis (1/8).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh 31 peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, termasuk TKPK Kabupaten Sumenep, perangkat daerah, instansi vertikal, tenaga ahli Bupati Sumenep, perguruan tinggi, pondok pesantren, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga swadaya masyarakat.
Para peserta diajak untuk berdiskusi dan memberikan ide-ide inovatif terkait penanggulangan kemiskinan.
Dalam FGD, peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk membahas berbagai aspek kemiskinan secara lebih mendalam dan menyeluruh.***