SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Headline

Anggota DPRD Minta Pemkot Surabaya Berikan Perhatian Lebih kepada Startup

Avatar
×

Anggota DPRD Minta Pemkot Surabaya Berikan Perhatian Lebih kepada Startup

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

SURABAYA, MaduraPost – Anggota Komisi D Kota Surabaya Tjutjuk Supariono meminta Pemkot memberi perhatian lebih kepada usaha startup (rintisan), hal ini didorong karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya mencapai Rp. 3 Miliar.

Alokasi anggaran program startup industri kreatif di Kota Surabaya tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2022. Anggota DPRD Fraksi PSI berharap, Pemkot bisa memberdayakan startup-startup yang ada, apalagi pemeran startup banyak digeluti anak-anak muda.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

“Selain pemulihan ekonomi, kami melihat bahwa industri kreatif di Surabaya sangat potensial untuk berkembang pesat, mengingat bidang ini sangat dekat dengan masyarakat, terutama dengan anak muda,” Kata Tjutjuk, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga :  Proyek ADD di Desa Kodik Proppo Pamekasan Hancur Sebelum Capai Masa 2 Tahun

Legislator itu berpesan, untuk mengembangkan startup industri kreatif sudah menjadi tujuan besar, lebih-lebih program ini sama dengan tujuan pemerintah pusat. Perkuat lagi startup yang mau mulai berdiri, yang sudah ada usahakan bertahan, agar startup industri kreatif tidak mudah tersingkirkan.

Ekonomi digital sangat dibutuhkan, tambahnya, terutama hari ini semua orang hidup di Era Digitalisasi, semua pekerjaan dilakukan dengan praktis namun menghasilkan pendapatan yang besar. Namun, faktanya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI merilis sebanyak 95 persen startup di Indonesia tidak bisa bertahan.

Baca Juga :  3 Warga Dasuk, 1 Warga Kolor Sumenep Harus Ditangkap Polisi Saat Ketahuan Jual Narkoba

Penyerapan tenaga kerja harus diperhatikan, adanya usaha startup ini kehadirannya sangat berdampak. Sebab menurut tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Surabaya, pada tahun 2020 hampir mencapai 10 persen.

“Sebagai kota terbesar ke-2 di Indonesia, Kota Surabaya sangat berpotensi untuk menjadi kota wiraswasta yang dapat menjadi poros startup di tanah air. Kami sangat mendukung adanya inisiasi untuk memajukan industri kreatif, terutama startup yang masih kecil atau merangkak di Surabaya,” ucap Wakil Rakyat itu.

Startup di Kota Surabaya akan jadi role model pasca didorong dengan maksimal, dengan startup yang ada dan dikembangkan dengan alokasi anggaran yang pas, maka, Kota Surabaya akan menjadi tumpuan ekonomi digital di daerah-daerah seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Disaat Petani Butuh, Dinas Pertanian Sampang Batasi Pendistribusian Pupuk Subsidi

“Sudah saatnya Kota Surabaya membangkitkan startup dan menjadi motor dari ekonomi digital di Indonesia,” harapnya.

Jauh sebelum DPRD memintanya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sedang mengajak anak muda untuk memulai membangun startup. Eri mengatakan, ada sekitar 1.000 startup yang akan dibentuk nantinya.

“Mereka (pemuda) dilatih secara bertahap menjadi motor penggerak ekonomi digital atau pencetus solusi dari berbagai masalah yang ada di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.