Alumni IAIN Madura Protes Main Pidana Demo: Kayak Tak Pernah jadi Aktivis

Avatar

- Jurnalis

Sabtu, 31 Juli 2021 - 15:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu pos satpam IAIN Madura rusak terbakar pasca dirusak mahasiswa. (dok Madura Post)

Salah satu pos satpam IAIN Madura rusak terbakar pasca dirusak mahasiswa. (dok Madura Post)

PAMEKASAN, MaduraPost – Alumni IAIN Madura Moh Sakir Ransa beda sikap dengan sejumlah alumni lain yang mendorong pedemo perusak fasilitas kampus untuk ditempuh jalur pidana dengan cara dilaporkan.

“Mereka alumni, yang meminta agar kejadian tersebut diproses secara hukum kayak tidak pernah jadi aktivis. Seharusnya dianalisa dulu, kenapa sampai terjadi demikian? Aktivis kok se simple itu cara berpikirnya,” kata salah satu staf kampus di Bekasi itu, Sabtu (31/7).

Baca Juga :  Semrawut Pasar Pakong, Mitra Jurnalis dan Kapolsek Datangi Kepala Pasar

Sakir mengaku sangat menyesalkan ada komentar alumni yang justru mendorong pihak kampus untuk melaporkan mahasiswa yang melakukan demo. Menurutnya pemicu pembakaran dan perusakan fasiltas kampus ada latar belakang masalah yang timbul.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di antaranya, Rektor Mohammad Kosim sendiri sudah mengaku tidak bisa menemui pendemo karena sakit. Lalu ia mempertanyakan lantas kemana saat itu Wakil Rektor III.

Baca Juga :  Breaking News : Warga Ambunten Diduga Jadi Korban Penganiayaan

“Seharusnya sebelum terjadi demo, Wakil III sudah dapat mendeteksi riak-riak suara mahasiswa,” ungkapnya.

Jika hal tersebut diketahui, sejatinya ada tindakan dan upaya preventif terjadinya demo. Sebab kalau Warek III tidak bisa melakukan itu, jangan salahkan pedemo berulah

“Sungguh sangat disayangkan dan Alumni harus melihat faktor-faktor ini, kalaupun benar anarkis itu tidak bisa ditolerir tetapi mendorong untuk diproses pidana bukanlah cara pandang aktivis,” ujarnya.

Baca Juga :  NGO Pamekasan akan Gelar Aksi Jilid II Tolak Penghapusan TPP ASN

Ia juga mendorong faktor lain, seperti meminta beban keringanan uang kuliah. Kampus mestinya harus menganalis dan mencari solusi. Persoalan sanksi atas mahasiswa yang melakukan pengrusakan tentu harus dilakukan.

“Tetapi jangan secepat itu memutuskan atau mendorong penyelesaian masalah ini,” singkatnya.

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kasus Dugaan Penipuan dan Penggelapan Terlapor H.Ulum Mandek di Polres Sampang
Polda Jawa Timur Gerebek Sarang Narkoba di Sampang, Dua Orang Diamankan
Sepeda Motor PCX Raib Dibawa Kabur Teman, Pemuda di Sampang Lapor Polisi
Kuasa Hukum Aulia Rahman Desak Kejari Sampang Segera Eksekusi Putusan Inkrah
10 Tahun Rangkap Jabatan, Guru Sertifikasi di Pamekasan Tak Ditindak meski Sudah Dilaporkan!
Oknum PKL di Pamekasan Jadi Tersangka Intimidasi Jurnalis
Polres Pamekasan Ungkap 27 Kasus dalam Operasi Pekat Semeru 2025
Pembunuh Pria Pamekasan di Sokobanah Ditangkap, Warga Sampang Kini Jadi Tersangka 

Berita Terkait

Sabtu, 26 April 2025 - 18:41 WIB

Kasus Dugaan Penipuan dan Penggelapan Terlapor H.Ulum Mandek di Polres Sampang

Jumat, 25 April 2025 - 21:22 WIB

Polda Jawa Timur Gerebek Sarang Narkoba di Sampang, Dua Orang Diamankan

Kamis, 24 April 2025 - 21:43 WIB

Sepeda Motor PCX Raib Dibawa Kabur Teman, Pemuda di Sampang Lapor Polisi

Rabu, 26 Maret 2025 - 11:52 WIB

Kuasa Hukum Aulia Rahman Desak Kejari Sampang Segera Eksekusi Putusan Inkrah

Minggu, 23 Maret 2025 - 07:59 WIB

10 Tahun Rangkap Jabatan, Guru Sertifikasi di Pamekasan Tak Ditindak meski Sudah Dilaporkan!

Berita Terbaru