SUMENEP, MaduraPost – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi BEM Sumenep melakukan aksi demontrasi dalam momentum pelantikan anggota DPRD periode 2024-2029 di Pendopo Agung Keraton.
Dalam tuntutannya, mahasiswa menyuarakan aspirasi rakyat soal transparansi pengalokasian Pokir DPRD Kabupaten Sumenep dan pemangkasan anggaran Pokir DPRD Kabupaten Sumenep.
“Kami berangkat dari keresahan masyarakat di Kabupaten Sumenep, kami Aliansi BEM Sumenep sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat dan Kabupaten Sumenep,” kata Korlap Aksi Aliansi BEM Sumenep, Noris Sabit, Rabu (21/8) siang.
Mahasiswa juga menuding ada dua anggota dewan Sumenep yang menjualbelikan program pokir.
Aksi demonstrasi mahasiswa ini mendapatkan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.
Pantauan di lokasi, mahasiswa memaksa masuk untuk berada di depan Pendopo Agung Keraton Sumenep.
Namun sayangnya, tameng pihak keamanan dengan kokoh membentengi aksi mahasiswa. Beberapa menit sempat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan aparat kepolisian.
Sebab, mahasiswa juga meminta untuk berdiskusi langsung dengan perwakilan 50 anggota wakil yang baru saja resmi dilantik.
“Jadi, DPRD Sumenep yang baru penakut, karena tidak mau menemui kami,” kata orator aksi Ahyatul Karim di atas mobil komando.
“Semua program kerja DPRD Sumenep sudah dibagi rata di meja kekuasaan. Maka saya sampaikan, jangan gunakan money politik untuk mengemis suara masyarakat,” timpalnya lebih lanjut.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S mengatakan, terdapat 100 personel yang disiagakan.
“Kami menyiagakan personel untuk unras ini dengan aman dan tertib,” kata Widiarti di lokasi.***