MADURA, MaduraPost – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, direncanakan akan dilaporakan ke aparat penegak hukum, oleh sejumlah aktivis pemuda di Pulau Madura, soal dugaan kasus kerumunan penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya.
Perwakilan aktivis daerah, mulai dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, bersatu dalam mengawal kasus tersebut. Di antaranya adalah Khairul Kalam, Suja’i, Jhony Iskandar, Abdul Aziz, Mahmudi, dan
Koordinator aktivis, Khairul Kalam, mengatakan, pihaknya dengan rekan-rekannya, saat ini tengah menyatukan persepsi, dalam mengumpul data pelengkap, sebagai bahan laporan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tindakan yang dilakukan Walkot Eri tanpa adanya sosialisasi. Hingga mengakibatkan antrean kendaraan panjang berjam-jam. Itu pula mengakibatkan macetnya perputaran ekonomi dan kesehatan masyarakat,” kata Khairul, Selasa (8/6).
Sementara menurut Suja’i, kebijakan yang diambil Walkot Eri terkesan gegabah dan tidak mempertimbangkan aspeknya. Akibatnya macetnya kendaraan menimbulkan kerumunan warga.
Hal demikian justru, berpotensi menambah penyebaran Virus Covid-19 baru serta adanya indikasi pelanggaran Protokol Kesehatan (Prokes).
“Seharusnya Satgas Covid dan Pemprov Surabaya itu merencanakan semuanya dengan matang terlebih dahulu, bukan malah melakukannya mendadak seperti itu, kalau perlu lakukan pemutusan interaksi skala kecil terlebih dahulu,” kata Suja’i.