SUMENEP, MaduraPost – Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah memulai pembangunan tugu keris di gerbang masuk kabupaten setempat.
Lokasinya berada di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan. Tugu keris ini cukup besar dan memiliki tinggi 12 meter.
Tak tanggung-tanggung, ukuran tugu keris yang dibuat besar itu akan menjadi monumen bersejarah bagi Sumenep ke depan.
“Mungkin ada yang bertanya, kenapa kita bangun tugu keris semegah ini. Karena keris ini sudah menjadi identitas kita,” kata Bupati Fauzi dalam keterangannya, Minggu (14/4).
Apalagi, kata Bupati Fauzi lebih lanjut, Sumenep sudah ditetapkan MURI sebagai wilayah dengan jumlah empu keris terbanyak sedunia.
“Ikon ini yang harus kita gaungkan luas,” kata Bupati Fauzi.
Pihaknya menjelaskan, di sekitar lokasi tugu keris nantinya juga akan dibangun sarana pendukung, di antaranya pertokoan dan rest area.
“Ini pekerjaan jangka panjang. Di sana juga akan ada galeri keris. Jadi misalnya ada tamu luar kota, sudah bisa melihat koleksi keris-keris Sumenep di gerbang masuk itu. UMKM warga setempat juga kita besarkan,” kata Bupati Fauzi menjelaskan.
Pihaknya menginginkan ekonomi semua kalangan mulai dari empu keris, serta masyarakat pedagang dapat terbantu.
Dia menargetkan pembangunan tugu keris di pintu masuk perbatasan Kabupaten Sumenep selesai tahun ini.
Menurutnya, pembangunan tugu keris raksasa ini mendapat dukungan dari kalangan budayawan Madura.
Mereka menilai sudah saatnya Kabupaten Sumenep memiliki ciri khas tersendiri, di antara empat kabupaten yang ada di Pulau Madura.
“Sampang sudah punya alun-alun kerapan sapi megah. Nah, Sumenep ini sangat mantap dengan tugu kerisnya. Uniknya, nanti tugu keris yang dibangun ini langsung ditancapkan dengan cor. Beda dengan tugu keris yang di Kota Solo,” kata budayawan Madura, Ibnu Hajar.
Terkait dengan pro kontra pentingnya pembangunan tugu keris megah, Ibnu Hajar mengaku hal itu sangat wajar.
Sebab, kata Ibnu, pembangunan tugu keris yang merogoh anggaran Rp2,5 miliar itu adalah investasi kebudayaan.
“Jadi bedakan antara investasi dagang dan investasi kebudayaan. Memang secara kalkulasi uang yang dikeluarkan untuk tugu keris ini tidak kembali. Tetapi, sekali lagi ya, hingga puluhan tahun setelahnya akan memberi dampak yang positif,” kata Ibnu memaparkan.
“Dari sisi brandingnya, dan impact perekonomian di kalangan pengrajin keris. Jadi saya mendukung ide cerdik Bupati Sumenep,” timpal Ibnu lebih lanjut.***






