PAMEKASAN, Madurapost.id – Proyek peningkatan Jalan Kabupaten Ruas jalan Bandungan Pegantenan yang berasal dari program Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) mendapat sorotan dari sejumlah pengguna jalan termasuk warga sekitar.
Proyek yang dilakukan tanpa sosialisasi tersebut terkesan mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau k3. padahal k3 merupakan syarat mutlak dalam sebuah konstruksi.
Hal itu disampaikan Khairul Kalam selaku warga Kecamatan Pakong yang juga sebagai aktivis anti korupsi wilayah Jawa Timur.
“Proyek tersebut membahayakan pengguna jalan, Terutama waktu malam. Karena minimnya rambu rambu,” Kata Khairul Kalam. Ahad (27/09/2020)
Menurut Khairul, Selain tumpukan material, Galian yang dibiarkan sampai beberapa hari adalah bukti bahwa pihak penyedia jasa mengabaikan keselamatan dan Kesehatan Kerja.
“Kemaren saya dengar info ada pengguna jalan yang terperosok ke galian, apabila hal itu benar terjadi maka pihak penyedia jasa bisa diancam dengan pidana “Imbuhnya.
Sebagai masyarakat setempat, Khairul berharap agar Penyedia jasa memperhatikan aspek keselamatan atau warga akan berontak meminta proyek dihentikan.
“Kontraktor jangan sewenang wenang, jangan anggap masyarakat bodoh, masak ada proyek dengan tender besar, tapi proses pengerjaan lambat” Tutup Khairul.
lebih lanjut Khairul meminta kepada pengawas pelaksana kegiatan dari BPWS untuk intens dalam melakukan pengawasan sehingga pihak penyedia jasa tidak lalai.
Sebagaimana Diketahui, Proyek Peningkatan Jalan Kabupaten ruas jalan Bandungan – Pegantenan dimenangkan oleh PT.Elfa Global Pratama dengan nilai kontrak Rp 8.895.853.609,50. Namun dalam realisasinya, Proyek tersebut dikerjakan oleh PT. Bromo Amin Jaya Group. (Mp/uki/kk)
