SUMENEP, MaduraPost – Rotasi jabatan kembali menyentuh wilayah Jawa Timur termasuk Madura. Menjelang penghujung 2025, Polri kembali mengganti pucuk pimpinan Polres Sumenep.
Pergantian ini terjadi di tengah gelombang mutasi besar-besaran yang melibatkan perwira tinggi dan menengah di lingkungan Polda Jawa Timur.
Kebijakan mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2781 B/XII/Kep/2025 tertanggal 15 Desember 2025.
Dokumen itu mengatur pergeseran jabatan puluhan pejabat kepolisian, mulai dari Kapolres hingga pejabat struktural di tingkat polda dan mabes.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyatakan bahwa rotasi jabatan merupakan bagian dari dinamika organisasi yang terus berjalan.
Menurutnya, mutasi dilakukan untuk menjaga kesinambungan kinerja dan penyegaran institusi, termasuk di wilayah Jawa Timur.
“Mutasi adalah hal wajar dalam suatu organisasi, termasuk di Polda Jatim,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast, Sabtu (20/9).
Di Sumenep, AKBP Rivanda yang sebelumnya menjabat Kapolres kini dipindahkan untuk memimpin Polres Blitar.
Posisi yang ditinggalkannya kemudian diisi oleh AKBP Anang Hardiyanto, perwira yang sebelumnya bertugas sebagai Kasat PJR Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Utara.
Pergantian ini menambah daftar rotasi pimpinan di Polres Sumenep yang terjadi dalam kurun waktu relatif singkat.
Kondisi tersebut memunculkan perhatian tersendiri, mengingat wilayah paling timur Pulau Madura itu kembali mengalami pergantian kepemimpinan saat memasuki fase akhir tahun, periode yang biasanya diwarnai peningkatan aktivitas sosial dan pengamanan.
Selain Sumenep, mutasi juga menyasar sejumlah polres lain di Jawa Timur. Di Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso bergeser ke Polda Jatim sebagai Wadirreskrimsus, sementara posisi Kapolres diisi AKBP Suria Miftah Irawan dari Polrestabes Surabaya.
Gresik, Lamongan, Ngawi, Pasuruan, hingga wilayah Tapal Kuda dan Malang Raya turut mengalami perombakan serupa.
Beberapa perwira dipromosikan ke jabatan strategis di luar daerah, termasuk ke Polda Metro Jaya, Polda Papua, dan Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Sementara itu, sejumlah Kapolres baru didatangkan dari Mabes Polri maupun polda lain untuk mengisi kekosongan jabatan di Jawa Timur.
Rangkaian mutasi ini menegaskan bahwa Polri terus melakukan penataan internal menjelang pergantian tahun.
Khusus di Sumenep, pergantian Kapolres kembali menjadi penanda bahwa wilayah tersebut masuk dalam perhatian organisasi, seiring kebutuhan penyesuaian kepemimpinan dan strategi pengamanan lokal.***






