Scroll untuk baca artikel
Daerah

Ketua DPRD Bangkalan: Guru adalah Arsitek Peradaban, Penguatan Kapasitas Wajib Jadi Prioritas

Avatar
182
×

Ketua DPRD Bangkalan: Guru adalah Arsitek Peradaban, Penguatan Kapasitas Wajib Jadi Prioritas

Sebarkan artikel ini
PROFIL. Dedy Yusuf, Ketua DPRD Bangkalan. (Suryadi Arfa/MaduraPost)
PROFIL. Dedy Yusuf, Ketua DPRD Bangkalan. (Suryadi Arfa/MaduraPost)

BANGKALAN, MaduraPost – Indonesia kembali memperingati Hari Guru Nasional, momentum refleksi untuk menakar ulang arah pendidikan di tengah perubahan sosial dan tantangan global yang kian kompleks. Dalam konteks ini, peran guru dituntut tidak hanya mengajar, tetapi juga memimpin transformasi pengetahuan dan karakter generasi masa depan.

Ketua DPRD Bangkalan, Dedy Yusuf dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menegaskan pentingnya posisi strategis guru dalam pembangunan bangsa. Ia menyebut guru kini berada di garis depan dalam membentuk kompetensi abad ke-21.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Komunitas “Jangan Lupa Bahagia” Bangun Konsolidasi Untuk Pamekasan Hebat

“Guru hari ini bukan sekadar penyampai materi. Mereka adalah arsitek peradaban, pembentuk cara berpikir, dan jembatan generasi menuju masa depan,” ujarnya Selasa, (25/11/2025).

Menurut Dedy, dunia pendidikan tidak lagi cukup hanya melahirkan lulusan rajin dan patuh, melainkan generasi yang kritis, kreatif, dan adaptif. Karena itu, investasi terhadap guru harus menjadi prioritas pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Ia juga menyoroti sejumlah persoalan klasik yang masih membayangi pendidikan nasional, mulai dari ketimpangan kualitas sekolah, minimnya fasilitas di daerah terpencil, hingga kesejahteraan guru honorer yang belum memadai.

Baca Juga :  Disbudporapar Sumenep Optimalkan HUT ke-80 RI untuk Kembangkan Budaya dan Pariwisata

“Sebuah bangsa tidak mungkin melompat jauh jika guru yang mengajarnya tertinggal. Penguatan kapasitas guru harus ditempatkan sebagai kebijakan fundamental, bukan sekadar program tahunan,” tegasnya.

Tema Hari Guru Nasional tahun ini, yang menekankan pentingnya kolaborasi seluruh ekosistem pendidikan, dinilai sangat relevan dengan kebutuhan zaman.

“Pendidikan masa depan tidak bisa dikerjakan sendirian. Dunia berubah terlalu cepat. Kita membutuhkan kolaborasi lintas sektor agar guru tidak berjalan di lorong gelap tanpa dukungan,” jelas Dedy Yusuf.

Baca Juga :  Fakta Dibalik Seruan Aksi Tolak Vaksin di Kabupaten Pamekasan

Menutup keterangannya, ia menyampaikan harapan besar terhadap masa depan pendidikan Indonesia.

“Semoga Hari Guru Nasional 2025 ini menjadi titik balik kesadaran bangsa bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan panjang menuju kemajuan. Dan pada jalan itu, guru adalah pelitanya,” pungkasnya.***