SAMPANG, MaduraPost – Ribuan warga dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sampang menggelar demonstrasi di depan kantor DPRD setempat, Selasa (28/10/2025). Mereka menuntut percepatan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang hingga kini belum juga dijadwalkan.
Namun, di tengah aksi yang memanas itu, Ketua DPRD Sampang Rudi Kurniawan disebut tidak hadir dan enggan menemui massa. Kondisi ini memicu kekecewaan dan kemarahan para peserta aksi.
Koordinator lapangan (korlap) aksi, Rofi, menyebut ketidakhadiran Rudi sebagai bentuk ketakutan dan sikap tidak bertanggung jawab terhadap jabatan yang diembannya.
“Kata Kapolres, Ketua DPRD pulang. Kami menyebutnya kabur. Bahkan sempat dijemput oleh salah satu anggota dewan ke rumahnya, tapi Rudi tidak ada,” ujar Rofi di sela-sela aksi.
Menurut Rofi, semestinya Ketua DPRD hadir untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat desa. Apalagi, aksi sempat diwarnai ketegangan setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
“Sebagai pimpinan tertinggi di DPRD, dia seharusnya berdiri di depan rakyat, bukan malah bersembunyi,” tegasnya.
Rofi juga menuding sikap Rudi sebagai tindakan pengecut dan tidak transparan.
“Entah karena takut, tidak mampu bicara, atau memang ada tekanan politik dari pihak lain. Tapi menghindar dari rakyat jelas bukan sikap seorang pemimpin,” tambahnya.
Forum Aktivis Madura Bersama Aliansi Masyarakat Desa Bersatu—koalisi yang menggerakkan aksi ini—menilai absennya Ketua DPRD menjadi cermin lemahnya kepemimpinan lembaga wakil rakyat di Sampang. Mereka berjanji akan kembali turun ke jalan jika tuntutan percepatan Pilkades tidak segera direspons oleh pemerintah daerah dan DPRD.






