SUMENEP, MaduraPost – Getaran susulan terus mengguncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, usai lindu berkekuatan Magnitudo 6,5 yang terjadi pada Selasa malam, 30 September 2025.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sedikitnya terdapat lima kali gempa susulan dengan variasi kekuatan.
“Gempa yang terdeteksi memiliki magnitudo antara 2,7 hingga 4,3. Seluruhnya dipastikan tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Rabu, 1 Oktober 2025 pagi.
Berikut data rinci gempa susulan yang direkam BMKG:
• Gempa bermagnitudo 3,2 terjadi pada 1 Oktober 2025 pukul 00.08 WIB, berlokasi di 46 kilometer tenggara Sumenep pada kedalaman 10 kilometer.
• Susulan berikutnya berkekuatan 2,9 magnitudo pada pukul 00.11 WIB, berjarak 40 kilometer tenggara Sumenep dengan kedalaman 12 kilometer.
• Getaran lebih kuat tercatat 4,3 magnitudo pada pukul 00.15 WIB, berlokasi 48 kilometer tenggara Sumenep dengan kedalaman 15 kilometer.
• Sekitar 12 menit kemudian, pukul 00.27 WIB, terjadi gempa 2,7 magnitudo pada jarak 43 kilometer tenggara Sumenep dengan kedalaman 10 kilometer.
• Susulan terakhir yang dicatat BMKG memiliki kekuatan 2,9 magnitudo pada pukul 00.29 WIB, berjarak 42 kilometer tenggara Sumenep dengan kedalaman 26 kilometer.
Meski bertubi-tubi, BMKG menegaskan, bahwa seluruh gempa susulan tersebut tidak memicu potensi gelombang tsunami.
Lebih jauh, BMKG menduga aktivitas seismik yang mengguncang wilayah Sumenep ini berkaitan dengan pergerakan Sesar Rembang-Madura-Kangean-Sakala (RMKS).
“Sesar RMKS adalah sesar aktif yang membentang dari Rembang, melintasi Pulau Madura, Kepulauan Kangean, hingga Pulau Sakala,” ujar BMKG.
Dengan karakter sesar aktif tersebut, wilayah pesisir timur Madura memang rawan mengalami aktivitas gempa bumi serupa.***






