Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

DPR Kaget! Rest Area Rp 200 Milliar di Madura Kosong Melompong

Avatar
20
×

DPR Kaget! Rest Area Rp 200 Milliar di Madura Kosong Melompong

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda saat berada di Pendopo Kabupaten Bangkalan

BANGKALAN, MaduraPost – Proyek rest area senilai hampir Rp200 miliar dan terminal Rp32 miliar di Madura ternyata nganggur alias mangkrak. Temuan itu bikin Komisi V DPR RI angkat suara saat kunjungan kerja spesifik ke Bangkalan, Kamis (25/9/2025).

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, blak-blakan menyebut masalah ini muncul karena perencanaan pembangunan yang tidak matang.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

“Dua-duanya idle, tidak termanfaatkan. Ini perencanaan yang buruk, dan tidak boleh terjadi lagi,” tegasnya.

Baca Juga :  Tiga CPNS Sumenep Peringkat Terbaik, BKPSDM Akan Berikan Reward

Rest area seluas 14 hektare disebut bisa jadi peluang emas. Tapi kalau hanya diarahkan untuk kuliner, Huda khawatir akan bernasib sama: sepi dan terbengkalai. Beberapa ide segar pun mencuat, mulai dijadikan destinasi wisata, hingga diubah jadi kampus kedokteran.

Tak berhenti di situ, proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sudah siap pun belum berjalan. Padahal masyarakat Bangkalan butuh banget. “Yang begini nggak boleh delay lagi. Harus segera dituntaskan,” lanjutnya.

Baca Juga :  Bupati Sumenep Lantik dan Ambil Sumpah 36 Pejabat

Terminal Bangkalan juga ikut jadi sorotan. DPR mendorong agar lokasi itu dialihfungsikan menjadi pusat pengolahan sampah, bahkan bisa bekerja sama dengan Surabaya yang juga punya masalah serupa.

Bupati Bangkalan Lukman Hakim ikut menekankan kebutuhan mendesak soal air bersih. Saat ini, PDAM hanya mampu memenuhi sekitar 11 persen kebutuhan masyarakat.

“SPAM Tangkel penting banget. Bisa meng-cover perumahan yang sudah 1.800 unit rumah tapi belum punya akses air bersih,” jelasnya.

Baca Juga :  AWAS dan Gasak Pemuda Gulbung Gelar Lomba Semarak HUT RI ke 78

Bupati juga melihat rest area bisa menjadi embrio ekonomi baru. “Dengan adanya kampus, mahasiswa, kuliner, dan wisata, kawasan ini bisa hidup dan memberi efek domino bagi perekonomian”