SUMENEP, MaduraPost – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai memberi sorotan tajam terhadap pelaksanaan Madura Culture Festival (MCF) 2025.
Acara yang digelar oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep ini dianggap tidak sebanding antara besarnya anggaran yang dialokasikan dengan hasil nyata yang diperoleh.
Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Mulyadi menyatakan, bahwa pihaknya telah meminta laporan langsung dari Kepala Dinas terkait, tetapi penjelasan yang diberikan masih jauh dari memuaskan.
“Ketika kami rapat dengan Kadis Budporapar, output yang dipaparkan tidak jelas. Karena itu kami lakukan evaluasi,” ungkap Mulyadi, Rabu (24/9).
Politikus dari Partai Demokrat ini menegaskan bahwa Komisi IV sepakat untuk menekan anggaran MCF pada tahun 2026.
“Anggarannya tahun depan akan kami pres, sebab PAD dari kegiatan ini tidak jelas,” tegasnya.
Mulyadi menjelaskan, pada tahun 2025, total dana yang dicairkan untuk MCF mencapai Rp310 juta, namun Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berhasil diperoleh hanya sekitar Rp4,9 juta.
“Anggaran besar, tapi PAD-nya sangat kecil. Supaya tidak berulang, tahun depan harus dikurangi dan pembahasannya diperketat,” tambahnya.
DPRD menekankan bahwa alokasi dana untuk MCF ke depan harus dibahas dengan cermat di Tim Anggaran Pemerintah Daerah (Timgar) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumenep.
Mulyadi menegaskan, bahwa evaluasi ini bukan sekadar menyoroti aspek seremonial, tetapi lebih pada memastikan setiap kegiatan budaya memberi dampak nyata bagi masyarakat.
“Setiap program wajib mengedepankan efisiensi, akuntabilitas, serta manfaat konkret bagi pertumbuhan ekonomi lokal,” pungkasnya.***






