Scroll untuk baca artikel
Daerah

Warga Pamekasan Urunan Perbaiki Jalan Poros Kabupaten, Menambal Lubang, Menjaga Nyawa

Avatar
3
×

Warga Pamekasan Urunan Perbaiki Jalan Poros Kabupaten, Menambal Lubang, Menjaga Nyawa

Sebarkan artikel ini
Potret sejumlah warga Desa Dempo Timur, Pasean, patungan memperbaiki jalan poros kabupaten yang rusak parah dan membahayakan pengendara. (Dok/MP)

PAMEKASAN, MaduraPost – Di tengah keterbatasan, solidaritas warga Desa Dempo Timur, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, menjadi secercah harapan.

Mereka urunan, menyumbang sak semen, pasir, dan tenaga untuk memperbaiki jalan poros kabupaten yang rusak parah dan membahayakan pengendara.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Jalan utama yang menghubungkan kawasan utara Pamekasan ini memang sudah lama dalam kondisi memprihatinkan.

Aspal yang mengelupas, lubang-lubang menganga di setiap tikungan, menjadi momok bagi pengendara, terutama saat malam atau musim hujan.

Baca Juga :  Tepis Fitnah, Muhammad Harianto Mendaftar Cakades Angsanah Ditemani Istrinya

“Daripada terus menunggu, kami inisiatif sendiri. Ada yang nyumbang semen, ada yang bantu tenaga. Setidaknya bisa mengurangi risiko kecelakaan,” ujar Kadafi, warga setempat, saat ditemui MaduraPost, Kamis (15/5/2025).

Perbaikan dilakukan secara tambal sulam, sederhana tapi penuh makna. Beberapa pemuda desa mengaduk semen di bawah terik matahari, sementara yang lain menutup lubang dengan kerikil dan campuran beton seadanya.

Baca Juga :  Bimtek Petani dan Penyuluh di UIM, Slamet Ariyadi Ingin Petani Madura Sejahtera

Aksi gotong royong ini berlangsung di beberapa titik yang paling parah kondisinya.

Kepala Desa Dempo Timur, Ramli, mengapresiasi semangat warganya yang memilih tidak tinggal diam. Ia mengaku sudah berkali-kali mengajukan perbaikan ke Pemerintah Kabupaten Pamekasan.

“Kami sudah perjuangkan dan komunikasi ke pihak pemerintah. Informasinya, jalan ini akan diperbaiki total pada tahun 2026,” jelas Ramli.

Baca Juga :  Tingkatkan Kebugaran Tubuh, Pengelola Perpustakaan Desa Panaan Palengaan Pamekasan Gelar Senam Pagi

Namun, bagi warga Dempo Timur, menunggu hingga dua tahun ke depan terasa terlalu lama. Mereka tak ingin korban berjatuhan hanya karena infrastruktur yang tak kunjung dibenahi.

Aksi patungan ini bukan sekadar upaya memperbaiki jalan—ia adalah bentuk kepedulian warga terhadap keselamatan sesama.

Jalan yang diperbaiki dengan swadaya menjadi bukti bahwa kepedulian masyarakat bisa menjadi solusi sementara di tengah lambatnya respons pemerintah.***