Scroll untuk baca artikel
Berita

TPA Batuan Manfaatkan Sampah Jadi Energi Alternatif, 15 Ton Siap Dikirim ke PT SBI

Avatar
17
×

TPA Batuan Manfaatkan Sampah Jadi Energi Alternatif, 15 Ton Siap Dikirim ke PT SBI

Sebarkan artikel ini
WAWANCARA. Potret Kepala DLH Sumenep, saat diwawancara awak media di halaman kantor pemkab setempat. (M.Hendra.E/MaduraPost)
WAWANCARA. Potret Kepala DLH Sumenep, saat diwawancara awak media di halaman kantor pemkab setempat. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan terus digencarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Kini, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di wilayah Batuan telah resmi mengoperasikan alat pengolah sampah yang mampu mengubah limbah menjadi energi ramah lingkungan.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perangkat yang digunakan merupakan mesin Refuse Derived Fuel (RDF), yang memungkinkan sampah rumah tangga diolah menjadi bahan bakar alternatif.

Teknologi ini menjadi strategi terbaru DLH untuk menanggulangi persoalan sampah sekaligus menciptakan nilai ekonomis.

Baca Juga :  Massa Pendukung AMIN di Pamekasan Pecah, Dua Kubu Terancam Bentrok

Sejak awal tahun 2024, RDF mulai diaktifkan dan telah menghasilkan sekitar 15 ton sampah olahan yang siap dikirim ke PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), perusahaan produsen semen yang menjadi bagian dari konsorsium industri besar.

“Kami tinggal menunggu kedatangan tim dari PT SBI ke Sumenep sebagai tahap akhir sebelum pengiriman dilakukan,” ungkap Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto, pada Selasa (8/4).

Setiap hari, TPA Batuan menerima sekitar 38 ton sampah dari berbagai penjuru kota. Dengan keberadaan sistem RDF, sekitar 20 ton dari total sampah tersebut dapat diubah menjadi bahan bakar terbarukan.

Baca Juga :  DPC Partai Demokrat Sumenep Berkurban 3 Ekor Sapi, Indra: Semoga Bisa Bermanfaat Bagi Masyarakat

Selain mengurangi volume sampah secara signifikan, pengelolaan juga semakin sistematis dan ramah lingkungan.

Salah satu langkah nyata adalah pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk menampung air lindi agar tidak mencemari tanah dan air di sekitarnya.

Lebih lanjut, Arif menjelaskan bahwa sejak tahun lalu, air lindi yang dihasilkan dari tumpukan sampah juga telah dimanfaatkan menjadi pupuk cair.

Baca Juga :  KPK Beri Survei Penilaian Integritas Untuk Pemkab Sumenep Hingga Bahas Soal Risiko Korupsi

Melalui serangkaian uji coba dan riset, pupuk tersebut terbukti memiliki manfaat bagi sektor pertanian.

“Mesin RDF ini memiliki sistem penyortiran otomatis antara sampah organik dan anorganik. Hasil akhir pengolahan sudah ada pembeli tetap, yaitu PT SBI, dan akan dikirim ke pabrik mereka yang berada di Tuban,” tambahnya.

Program pemanfaatan sampah ini tidak hanya berdampak positif terhadap kelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumenep.***