Scroll untuk baca artikel
Berita

BRIDA Sumenep Catat 144 Inovasi, Siap Monitoring dan Kembangkan Teknologi Masa Depan

Avatar
14
×

BRIDA Sumenep Catat 144 Inovasi, Siap Monitoring dan Kembangkan Teknologi Masa Depan

Sebarkan artikel ini
PRESTASI. Kepala BRIDA Sumenep, Benny Irawan (kiri), dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, Abdul Madjid (kanan), saat meraih penghargaan dalam Anugerah Inotek Award Provinsi Jawa Timur 2024. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Sebanyak 144 aset inovasi telah resmi didaftarkan ke Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sumenep hingga 12 Februari 2025.

Aset-aset tersebut berasal dari berbagai pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta masyarakat.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kepala BRIDA Sumenep, Benny Irawan mengungkapkan, bahwa sebagian besar inovasi yang terdaftar berasal dari OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.

“Sebagian besar aset inovasi yang didaftarkan ini terkait dengan tata kelola pemerintahan daerah, pelayanan publik, serta kewenangan yang dimiliki,” kata Benny dalam keterangannya pada wartawan, Rabu (12/2).

Baca Juga :  Aktivis Sumenep Soroti Tindakan Gegabah Wali Kota Surabaya

Lebih lanjut, Benny menjelaskan, bahwa inovasi yang telah terdaftar mencakup bentuk digital maupun non-digital.

“Sebagai contoh, untuk inovasi digital, ada aplikasi seperti SIMPEL, LAYAK MANIS, SILAHKAN, serta Call Center 112. Sementara inovasi non-digital meliputi program seperti SiKaPal, Ngopeni, Semanis Bestie, dan Kultura, yang semuanya merupakan inisiatif dari OPD,” paparnya.

Selain dari OPD, BUMD juga turut berkontribusi dalam pendaftaran inovasi, salah satunya melalui aplikasi Berani Simpel milik BPRS Bhakti Sumekar.

Baca Juga :  Produk Merakyat BPRS Bhakti Sumekar, Konsisten Pertumbuhan Layani Kebutuhan

Sementara dari masyarakat, inovasi yang muncul mencakup berbagai sektor, seperti e-commerce yang dikembangkan mahasiswa Uniba Madura, serta inovasi non-digital berupa sistem pendingin turbin bawah air dari siswa SMA 1 Sumenep yang diterapkan di Gili Labak.

Sumenep berencana melakukan pemantauan terhadap seluruh inovasi tersebut guna memastikan inovasi yang telah terdaftar dapat dibina dan dikembangkan lebih lanjut.

Baca Juga :  Komitmen DPC Partai Gerindra Pamekasan Mengawal Program Pemerintah

“Ada standar tertentu yang harus dipenuhi agar sebuah inovasi bisa diakui sebagai inovasi daerah. Beberapa inovasi yang masuk masih berada pada tahap inisiasi, sementara yang lain sudah dalam tahap implementasi. Oleh karena itu, kami akan melakukan monitoring,” jelas Benny.

Ia juga menegaskan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem inovasi dan riset di Sumenep agar semakin berkembang.

“Tugas kami adalah menjaga ekosistem inovasi agar para inovator dapat terus berkembang dan maju,” tandasnya.***