Scroll untuk baca artikel
Berita

Soal Kurangnya Lembaga Pendidikan SD di Pelosok Desa, Disdik Sumenep Sebut Begini!

Avatar
22
×

Soal Kurangnya Lembaga Pendidikan SD di Pelosok Desa, Disdik Sumenep Sebut Begini!

Sebarkan artikel ini
PROFIL. Potret Kabid Pembinaan SD Disdik Sumenep, Ardiansyah Ali Shochibi, saat ditemui di ruang kerjanya. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Sejumlah desa di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, hingga kini belum memiliki lembaga pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD).

Kondisi ini menimbulkan perhatian berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Beberapa desa yang diketahui belum memiliki SD di antaranya Desa Mandala di Kecamatan Gapura, Desa Tarogan dan Desa Kambingan Barat di Kecamatan Lenteng, serta Desa Tengadan di Kecamatan Batuputih.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan (Disdik Sumenep), Ardiansyah Ali Shochibi menjelaskan, bahwa meskipun desa-desa tersebut tidak memiliki SD, keberadaan lembaga pendidikan formal tetap tersedia melalui lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Agama, seperti madrasah.

Baca Juga :  Baru Selesai Dikerjakan, Proyek Preservasi Milik PT Tri Jaya Cipta Makmur Miliaran Rupiah di Sampang Sudah Rusak

“Memang masih ada beberapa desa di Sumenep yang belum memiliki Sekolah Dasar, tetapi masih terdapat lembaga pendidikan formal lain, seperti madrasah, yang juga berperan sebagai tempat belajar anak-anak,” ungkap Ardiansyah saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (30/1).

Selain itu, ia menambahkan, bahwa beberapa desa dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit serta wilayah yang tidak terlalu luas masih bisa mengakses SD di desa tetangga dengan jarak tempuh yang terjangkau.

Baca Juga :  Warga Tuding Kadis Perizinan Bangkalan Kongkalikong Dengan Pengelola Tower

“Zonasi sekolah tidak ditentukan berdasarkan administrasi desa, tetapi lebih kepada jarak tempuh. Jadi, jika masih dalam jangkauan yang dekat, tidak ada masalah bagi anak-anak untuk bersekolah di desa terdekat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan, bahwa pemerintah tetap memiliki tanggung jawab dalam memastikan tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai bagi masyarakat. Oleh karena itu, evaluasi terhadap desa-desa yang belum memiliki SD terus dilakukan.

Baca Juga :  RSUDMA Sumenep Tambah Satu Ruangan Isolasi Pasien Covid-19, Ini Rincian Kapasitas Kamarnya

“Kami terus mengevaluasi kondisi ini. Namun, selama masih terdapat lembaga pendidikan formal seperti Madrasah Ibtidaiyah, keberadaan SD di desa-desa tersebut masih belum menjadi kebutuhan mendesak,” pungkasnya.***