Soal Kurangnya Lembaga Pendidikan SD di Pelosok Desa, Disdik Sumenep Sebut Begini!

Avatar

- Jurnalis

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFIL. Potret Kabid Pembinaan SD Disdik Sumenep, Ardiansyah Ali Shochibi, saat ditemui di ruang kerjanya. (Istimewa for MaduraPost)

PROFIL. Potret Kabid Pembinaan SD Disdik Sumenep, Ardiansyah Ali Shochibi, saat ditemui di ruang kerjanya. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Sejumlah desa di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, hingga kini belum memiliki lembaga pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD).

Kondisi ini menimbulkan perhatian berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep.

Beberapa desa yang diketahui belum memiliki SD di antaranya Desa Mandala di Kecamatan Gapura, Desa Tarogan dan Desa Kambingan Barat di Kecamatan Lenteng, serta Desa Tengadan di Kecamatan Batuputih.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan (Disdik Sumenep), Ardiansyah Ali Shochibi menjelaskan, bahwa meskipun desa-desa tersebut tidak memiliki SD, keberadaan lembaga pendidikan formal tetap tersedia melalui lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Agama, seperti madrasah.

Baca Juga :  Festival Ojhung Sumenep Digelar 17 Mei 2025, Disbudporapar Pastikan Persiapan Matang

“Memang masih ada beberapa desa di Sumenep yang belum memiliki Sekolah Dasar, tetapi masih terdapat lembaga pendidikan formal lain, seperti madrasah, yang juga berperan sebagai tempat belajar anak-anak,” ungkap Ardiansyah saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (30/1).

Selain itu, ia menambahkan, bahwa beberapa desa dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit serta wilayah yang tidak terlalu luas masih bisa mengakses SD di desa tetangga dengan jarak tempuh yang terjangkau.

Baca Juga :  DKPP Sumenep Klaim Belum Terima Keluhan Petani Terkait Kekurangan Air di Musim Tembakau

“Zonasi sekolah tidak ditentukan berdasarkan administrasi desa, tetapi lebih kepada jarak tempuh. Jadi, jika masih dalam jangkauan yang dekat, tidak ada masalah bagi anak-anak untuk bersekolah di desa terdekat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan, bahwa pemerintah tetap memiliki tanggung jawab dalam memastikan tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai bagi masyarakat. Oleh karena itu, evaluasi terhadap desa-desa yang belum memiliki SD terus dilakukan.

Baca Juga :  Polemik Program ADK Kabupaten Sampang, SP2D Diajukan sebelum Progres Pekerjaan 100 Persen

“Kami terus mengevaluasi kondisi ini. Namun, selama masih terdapat lembaga pendidikan formal seperti Madrasah Ibtidaiyah, keberadaan SD di desa-desa tersebut masih belum menjadi kebutuhan mendesak,” pungkasnya.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SMPN 1 Sumenep Dinilai Tak Transparan, Orang Tua Murid: Kami Seperti Ditodong
UNIBA Madura Buka Peluang Kuliah Gratis, Jadi Pilihan Utama Pelajar Sumenep
MKKS Swasta Sumenep Gelar Ajang Kreativitas Siswa, UNIBA Madura Tawarkan Kuliah Gratis Hingga Lulus
Sinergi UNIBA Madura dan MKKS, Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Pekan Kreativitas Siswa
UNIBA Madura Gaet Siswa SMK Lewat Ajang Pekan Kreativitas di Sumenep
Alih Fungsi Lahan Dituding Picu Banjir Berkepanjangan di Sumenep
Pergantian AKD ke PKDI, Ini Harapan DPMD Sumenep
Arinna Premium Hijab Buka Cabang di Surabaya

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:19 WIB

UNIBA Madura Buka Peluang Kuliah Gratis, Jadi Pilihan Utama Pelajar Sumenep

Selasa, 20 Mei 2025 - 12:38 WIB

MKKS Swasta Sumenep Gelar Ajang Kreativitas Siswa, UNIBA Madura Tawarkan Kuliah Gratis Hingga Lulus

Selasa, 20 Mei 2025 - 12:14 WIB

Sinergi UNIBA Madura dan MKKS, Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Pekan Kreativitas Siswa

Selasa, 20 Mei 2025 - 09:42 WIB

UNIBA Madura Gaet Siswa SMK Lewat Ajang Pekan Kreativitas di Sumenep

Minggu, 18 Mei 2025 - 09:06 WIB

Alih Fungsi Lahan Dituding Picu Banjir Berkepanjangan di Sumenep

Berita Terbaru