PAMEKASAN, MaduraPost – Menjelang Pilkada Pamekasan 2024, perhatian publik tertuju pada representasi dan aspirasi masyarakat Pantai Utara (Pantura), sebuah wilayah yang dikenal akan semangat dan kontribusinya yang signifikan terhadap dinamika politik lokal.
Ketua Forum Demokrasi dan Pemuda Pantura, Ach Jalani, menegaskan bahwa Pilkada kali ini bukan hanya sekadar pemilihan umum, tetapi sebuah kesempatan untuk merealisasikan keadilan dan pemerataan.
“Pilkada di Pamekasan harus menjadi ajang demonstrasi keadilan dan pemerataan, khususnya dari Pantura, yang telah lama mendambakan pemimpin yang memahami dan mewakili keinginan serta kebutuhan mereka,” kata alumnus Universitas Islam Malang (Unisma) itu, Kamis (28/3).
Menurutnya, pntura dengan kekayaan potensi dan dinamikanya, menjanjikan warna baru dalam perpolitikan Pamekasan yang tidak hanya kompetitif tetapi juga inklusif.
Deretan tokoh Pantura dengan berbagai latar belakang, kekuatan, dan pengalaman, seperti Afandi, Abd Rasyid Fansori, Halili, Heriyanto, Syafiuddin Abdussalam Ramli dan Qomaruddin, mereka dipercaya mampu membawa angin segar dan harapan baru bagi warga Pantura dan Pamekasan pada umumnya.
“Wilayah Pantura memiliki potensi besar dalam kontribusi terhadap pembangunan dan politik di Pamekasan. Ini merupakan saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa Pantura bukan hanya penentu tetapi juga pembawa perubahan positif,” tambahnya.
Jailani menyampaikan, memori kemenangan Almarhum Rajae, tokoh Pantura, dalam Pilkada sebelumnya menjadi bukti nyata bahwa Pantura memiliki peran penting dalam membentuk arah dan kebijakan pemerintahan daerah.
Keberhasilan ini menegaskan pentingnya memasukkan tokoh Pantura dalam pertimbangan posisi strategis, seperti Wakil Bupati, bukan hanya sebagai pemenuhan kuota representasi.
“Tetapi sebagai langkah konkret menuju pembangunan yang merata dan berkeadilan. Ini dilakukan sebagai wujud dan kesempatan untuk membangun Pamekasan yang lebih baik,” ujarnya.
Menurut Jalani, “Memilih pemimpin yang berasal dari Pantura bukan hanya tentang representasi, tetapi juga tentang keadilan, pemerataan, dan pengakuan terhadap potensi setiap wilayah di Pamekasan.
Dengan pandangan ini, kata dia, momen politik Pilkada diharapkan tidak hanya untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas tetapi juga memastikan keberlanjutan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan untuk seluruh masyarakat Pamekasan, khususnya di Pantura.***






